Demo Kenaikan BBM
Mahasiswa USI dan Cipayung Plus Minta DPRD dan Pemko Siantar Teken Petisi Penolakan Kenaikan BBM
Mahasiswa USI dan Cipayung plus mendesak agar Pemko Siantar dan DPRD Siantar turut menandatangani petisi penolakan kenaikan BBM
Penulis: Alija Magribi |
Mahasiswa USI dan Cipayung Plus Minta DPRD dan Pemko Siantar Teken Petisi Penolakan Kenaikan BBM
TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR- Ratusan mahasiswa USI dan Cipayung Plus menggelar demo tolak kenaikan BBM, Kamis (8/9/2022).
Demo yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu sampai pukul 15.35 WIB berlangsung di depan kantor DPRD Siantar.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta Wali Kota Siantar dan Ketua DPRD Siantar menandatangani petisi penolakan kenaikan harga BBM.
“Pertama, kami meminta DPRD bersama masyarakat Kota Siantar dengan ini menolak kenaikan BBM. Kedua, Pemerintah Kota Siantar bersama masyarakat Siantar menolak kenaikan BBM,” kata Koordinator Lapangan dari FH USI - Samuel Simanullang dalam orasinya.
Adapun tuntutan selanjutnya, mahasiswa mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat dan masa aksi.
Samuel juga meminta tuntutan yang ditulis dalam kertas karton tersebut diterima oleh Wali Kota Siantar, Ketua dan Anggota DPRD, Kapolres Siantar, Kajari Siantar dan Dandim 0207/Simalungun dengan menandatangani petisi yang disampaikan.
“Berikan kami langkah kongkret. Bukan sekadar akan menyurati-menyurati saja ke Presiden,” kata Samuel.
Terkait hal ini, Forkopimda Siantar belum bersedia menerima tuntutan mahasiswa.
Wali Kota dan Ketua DPRD Siantar menolak menandatangani petisi dan memberi alternatif solusi yang lain.
Wakil Ketua DPRD Siantar, Ronald Tampubolon kemudian memfasilitasi pendemo untuk masuk ke gedung dewan.
“Kita dari pemerintah kota memfasilitasi dua atau tiga orang perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan suratnya ke pemerintah pusat,” ujar Ronald yang disambut sebagian masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani menyampaikan seiring kenaikan harga BBM ini, pemerintah pusat dan daerah telah mengucurkan subsidi kepada masyarakat.
Namun lagi-lagi, permintaan utama mahasiswa yaitu kesepakatan pemerintah dan DPRD Pematangsiantar agar bersedia menandatangani petisi kesepahaman penolakan BBM ditolak lembaga eksekutif dan legislatif tersebut.
Mahasiswa pun membagi kelompok, yang mana USI berkumpul di depan gerbang sementara mahasiswa Cipayung Plus melanjutkan orasi dengan membakar ban bekas di Jalan Adam Malik (Depan Kantor DPRD Pematangsiantar.
(Alj/tribun-medan.com)