Jenderal Ini Sebut Lie Detector Tak Efektif untuk Orang yang Biasa Berbohong, Ferdy Sambo ?

TRIBUN-MEDAN.com – Kasus yang menyeret nama Ferdy Sambo masih menjadi sorotan publik di media sosial, tak terkecuali mengenai alat tes kebohongan atau lie detector.

Diketahui Bharada E, Bripka RR, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf hingga seorang saksi yang bernama Susi pun mengikuti pemeriksaan lie detector.

Penasihat Ahli Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menjelaskan bahwa alat lie detector digunakan untuk menguji kejujuran tersangka.

Dilansir dari Tribunnews.com, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menjelaskan kinerja dari alat tes kebohongan atau lie detector.

Irjen (Purn) Aryanto Sutadi mengatakan dalam praktiknya untuk menggunakan lie detector akan dipakaikan rangkaian alat.

Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menambahkan jika mereka akan diberikan banyak pertanyaan, apabila tersangka berbohong akan terdeteksi dalam indikator lie detector.

Menurutnya, alat lie detector itu tidak menjamin seseorang akan mengatakan jujur atau berbohong.

“Tapi (lie detector) itu tidak menjamin (seseorang itu jujur atau berbohong,” lanjutnya.

Pasalnya, kalau seseorang sudah terbiasa berbohong ketika ditanya dengan menggunakan lie detector akan landai.

“Kalau orang yang sudah terbiasa berbohong ketika ditanya dan menggunakan lie detector, alat tersebut landai saja,” ungkapnya lagi.

Irjen (Purn) Aryanto Sutadi mengungkapkan jika indikator di lie detector landai, maka seseorang tersebut dapat dikatakan jujur.

Secara blak-blakan, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menegaskan jika alat lie detector digunakan untuk tes orang yang tidak biasa berbohon

“Namun, orang yang biasa jujur, saat ditanya yang menohok dan dia tidak jujur, di lie detector pasti akan ada getaran-getaran yang terekam,” ungkapnya.

(*/Tribun-Medan.com)