Heboh Hacker Bjorka
Akhirnya Terungkap Menkominfo Pakai Nomor Ponsel Amerika Usai Ramai Hacker Bjorka, Fadli Zon Kritik
Fadli Zon Kritik Menkominfo Pakai Nomor Ponsel Amerika Usai Ramai Hacker Bjorka. Bikin Heboh
TRIBUN-MEDAN.COM - Aksi peretasan oleh hacker Bjorka sukses membuat heboh se-tanah air.
Bahkan kabarnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang ganti nomor usai ramai hacker Bjorka.
Penggantian nomor itu pun mendapat kritik dari Anggota DPR RI.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon, menanggapi soal kabar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang ganti nomor usai ramai peretas Bjorka mengancam akan membocorkan dokumen-dokumen rahasia negara.
"Kominfo saja nomornya saya lihat, kan saya ada nomornya, ganti nomor kalau tidak salah, sekarang kalau enggak salah pakai nomor Amerika malah," kata Fadli zon kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (12/9/2022).
Fadli Zon menilai dengan bergantinya nomor ponsel Johnny G Plate, menunjukkan ada ketidakpercayaan dengan nomor Indonesia.
"Ini kan kalau Kominfonya saja pakai nomor Amerika bagaimana rakyat begitu kan, kan tak ada kepercayaan terhadap nomor kita yang ada di dalam negeri begitu," ujar dia.
Baca juga: Terungkap 18 Mobil Mewah Cristiano Ronaldo, Intip Paling Murah Rp2,6 Miliar, Termahal Rp147 Miliar

Lebih lanjut, Fadli Zon menilai apa yang dilakukan peretas ini seperti menunjukkan kelemahan yang tidak diproteksi oleh negara.
"Dalam hal ini, memang argumentasinya bisa saja dari UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), yang sekarang ini sedang difinalisasi Komisi I bersama pemerintah, tetapi harusnya ada institusi seperti Kominfo atau BSSN yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber," kata dia.
"Karena kan itu data-data kelihatannya menurut informasi berseliweran di dark web dll dibongkar sedemikian rupa ini kan bisa disalahgunakan untuk berbagai macam kepentingan," pungkasnya.
Mahfud MD Benarkan Ada Kebocoran Data Negara karena Ulah Hacker Bjorka
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD turut mengomentari soal adanya kebocoran data negara yang diretas oleh Hacker Bjorka.
Diketahui Hacker Bjorka telah meretas sejumlah data negara di antaranya data BIN, dokumen Presiden Jokowi, data pribadi Puan Maharani, Erick Thohir, Johnny G Plate, Denny Siregar, hingga data soal pembunuhan Munir.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud MD pun membenarkan adanya kebocoran data.
Mahfud MD telah mendapatkan laporan terkait kebocoran data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Bidkoor Kominfotur) Kemenko Polhukam.
Baca juga: Terungkap Ratu Elizabeth Sebut Camilla Wanita Jahat? Tak Maafkan Perilakunya Meski Nikahi Charles?
Baca juga: Terungkap Keinginan Keluarga Brigadir J, Ternyata Masih Mau Temui Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Namun Mahfud menegaskan bahwa data yang telah bocor itu sebetulnya bukan data rahasia.
"Soal bocornya data negara lah, itu nanti pasti akan, kita pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari Deputi Analisis 7 saya, terjadi di sini, di sini, di sini."
"Tetapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, bisa diambil dari mana-mana, cuma kebetulan sama," kata Mahfud dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut Mahfud menyebut, pemerintah akan mendalami kasus kebocoran data ini.
Yang jelas menurut Mahfud, belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul akibat kebocoran data tersebut.
"Oleh sebab itu nanti masih akan didalami, pemerintah masih akan rapat tentang ini. Belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul, itu kan yang sudah ada di koran tiap hari."
"Ini yang ingin menjadi presiden, ini begini ini begini, kan cuma itu-itu aja, enggak ada yang rahasia negara itu, itu kalau saya baca dari yang beredar itu."
"Sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga, barangkali cuma dokumen biasa yang terbuka, tetapi itu memang terjadi. Misalnya di Dukcapil ada, macem-macem lah di beberapa tempat," terang Mahfud.
Pengamat Keamanan Cyber Akui Sulit Ungkap Sosok Hacker Bjorka
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pengamat Keamanan Cyber Pratama Pradha turut mengomentari soal kasus peretasan yang dilakukan oleh hacker anonim Bjorka, sulit untuk ditangkap.
Menurut Pratama, diperlukan kerjasama dengan negara lain untuk mengungkap siapa sosok hacker ini.
"(Dalam kasus lain) hacker yang melakukan peretasan yaitu hacker Jogja dan lain-lain yang tertangkap dan dihukum dengan menggunakan pasal undang-undang ite UU ITE pasal 30 ayat 1, 2 dan 3."
"Yang jadi masalah adalah bisa nggak kita menangkapnya hacker (anonim Bjorka ini)."
Kabarnya, profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia.
"Ini yang menjadi masalah sebenarnya, karena untuk menangkap hacker yang agak profesional yang profesional itu susah sekali."
"Menurut saya butuh kerjasama yang cukup baik dengan negara-negara lain."
"Misalkan negara-negara yang memang punya akses yang cukup baik ketika melakukan profile yang terhadap aktor-aktor hacker yang ada di internet," kata Pratama dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (12/9/2022).
Hacker anonim Bjorka memang sedang menjadi perhatian netizen Indonesia.
Bjorka diklaim mampu membocorkan data pribadi milik warga Indonesia yang dijual di situs breached.to.
Bahkan hacker Bjorka juga membobol identitas pribadi milik Menteri Komunikasi dan Komunikasi (Menkominfo) Johnny G Plate.
Ia juga mengklaim telah meretas dokumen rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sebelumnya, hacker Brjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Data berukuran 40 MB uang dirampas per September 2022 itu, kata Bjorka, berisi 679.180 dokumen.
Di situsbreached.to, Bjorka bahkan mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Tampak beberapa judul surat seperti Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup, Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana dan Gladi Bersih, hingga Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.
Data yang baru saja ia unggah ini, lanjut Bjorka akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.
"Data yang baru saya bagikan sangat berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat untuk melihat dengan siapa Presiden berinteraksi pada waktu tertentu," tulis Bjorka.
Baca juga: Lakukan Hal Ini dengan Pedangdut Seksi Pamela Safitri, Warganet Sentil Gary Iskak Perihal Hijrahnya
Baca juga: Nathalie Holscher Beber Sikap Putri Delina, Kini Ogah Dekatkan Adzam dengan Kakak Tirinya, Kenapa?

Namun ada hal yang mengejutkan dan bikin penasaran
Baca Berita Artis Terpopuler Lainnya
(*/ Tribun-medan.com)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Fadli Zon Kritik Menkominfo Pakai Nomor Ponsel Amerika Usai Ramai hacker Bjorka