Kasus Bocah Dirudapaksa

FAKTA-fakta Bocah 12 Tahun Dirudapaksa dan Terinfeksi HIV, Diduga Dijual oleh Pamannya

Kisah memilukan datang dari JS, bocah perempuan berusia 12 tahun, yang positif terpapar HIV/AIDS dan diduga dijual ke acek-acek (laki-laki tua).

HO/Tribun Medan
JA, bocah perempuan berusia 12 tahun yang diduga dijual ke acek-acek hingga terpapar HIV/AIDS. 

"Itu tidak ada (eksploitasi) hanya masih kita duga pelecehan seksual. Kalau masalah dibayar belum tau kita, tapi pernah sekali diajak makan," sebutnya.

Baca juga: HARGA Emas Antam Hari Ini Naik, Kini Berada di Posisi Rp 944.230 per Gram

Dikatakan Arianto, saat ini pihaknya kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan masih memeriksa sejumlah saksi.

"Untuk sejauh ini proses hukum nya sedang berjalan, sudah diperiksa beberapa orang saksi, dan perhari ini diperiksa saksi yaitu Nenek kandungnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan menurut informasi yang diperoleh oleh pihaknya korban telah mengalami tindakan asusila sejak usia tujuh tahun.

Tim Fortune Community Ungkap Kondisi Bocah 12 Tahun Dirudapaksa
Tim Fortune Community Ungkap Kondisi Bocah 12 Tahun Dirudapaksa (Tribun Medan/ Alfiansyah)

"Kronologis kejadian disampaikan ke kita oleh korban, dia dilecehkan waktu umur tujuh tahun yang pada saat itu ia sedang bersama ibunya dan pacar ibunya tinggal satu rumah," ucapnya.

Kemudian, ia menuturkan setelah ibunya meninggal dunia korban pun tinggal bersama ayahnya yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Lalu, setelah ayahnya menikah lagi korban tinggal bersama dengan neneknya.

"Ketika ibunya meninggal tinggal sama ayahnya dulu kurang lebih beberapa tahun, ketika ayahnya nikah lagi neneknya mengambil dia dan tinggal sama neneknya sampai sekarang," tuturnya.

Ia menyebutkan, saat ini pihaknya belum mendapatkan keterangan jelas dari korban karena kondisinya yang masih sakit dan trauma.

"Dari keterangan dia, ada yang lain (pelaku) tapi dia tidak menceritakan secara jelas karena dia masih takut," pungkasnya.

Korban Trauma Berat

Kasus dugaan rudapaksa terhadap bocah perempuan berinisial JA berusia 12 tahun, hingga terinfeksi HIV masih bergulir di meja penyidik.

Saat ini, sejumlah saksi satu persatu telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Dari kejadian tersebut, tiga orang terduga pelaku berinisial L, A, dan pacar ibunya B, telah dilaporkan ke polisi.

Menurut Ketua Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI), David Ang mengatakan bahwa, pihaknya telah mendatangkan nenek korban ke Polrestabes Medan untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.

"Kita membawa saksi, yaitu nenek korban untuk dimintai keterangan. Proses masih berjalan," kata David di depan gedung Sat Reskrim Polrestabes Medan, Jumat (16/9/2022).

Ia menjelaskan, sejauh ini JA masih diduga menjadi korban tindakan asusila belum ada mengarah kepada perdagangan manusia.

"Untuk sekarang ini dapat kita duga, terjadi pelecehan seksual untuk eksploitasi kita belum dapat. Karena masih kita dalami, pihak kepolisian juga dalami, belum ada mengarah ke sana," sebutnya.

Dikatakan David, saat ini korban masih mengalami trauma yang cukup berat dan belum bisa dimintai keterangan apa yang dialaminya 

"Korban juga belum bisa dimintai keterangan, karena semalam juga sudah dimintai keterangan cuma masih labil," bebernya.

Korban Terinfeksi HIV

Lebih lanjut ia mengungkapkan, bahwa pihaknya mengetahui peristiwa yang menimpa korban pada bulan Juli 2022 lalu.

Ia mengatakan, pada saat itu korban sempat dirawat karena mengalami sakit pada bagian perutnya.

Namun, saat itu korban belum diagnosa memiliki penyakit HIV.

"Kan anak ini dirawat, dicek segala macamnya tidak ada penyakit, jadi dipindahkan ke rumah sakit Mitra Medika," tuturnya.

"Di situ di cek, ternyata ada kelainan di alat vitalnya kok sudah seperti orang dewasa. Disitu dilakukan cek darah, tenyata hasilnya tanggal 11 Agustus hasilnya positif HIV," sambungnya.

Kemudian, David mengatakan setelah melihat kondisi korban yang cukup memperihatinkan, dan menduga JA menjadi korban eksploitasi dan Rudapaksa, pihaknya pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan.

"Laporannya kemarin diakhiri bulan delapan, kita duga seperti eksploitasi, cuma sedang pendalaman oleh pihak kepolisian itu belum ada, masih pelecehan seksual," ungkapnya.

"Tidak ada pengarah ke sana (eksploitasi) cuma polisi masih mendalami, apakah benar eksploitasi," tambahnya.

Ia menyebutkan, menurut keterangan yang didapat dari korban ada tiga orang terdekatnya yang diduga menjadi pelaku.

"Kita sudah bicara dengan korban, ada beberapa orang terdekat dari korban yang kita duga sebagai tersangka, ada tiga orang," ujarnya.

Korban Sering Disiksa Keluarga

Sejak korban diagnosa terjangkit HIV JA langsung dijauhi oleh keluarganya. Bahkan, selama dirawat di rumah sakit baru sekali korban dijenguk oleh pihak keluarga.

"Dari keluarga korban sendiri pun baru sekali menjenguk, nenek yang menjenguk. Karena kenak HIV keluarga tidak mau lagi, makanya kita sekarang minta tolong untuk kalau bisa dibuat rumah untuk menampung," katanya.

Selain mendapatkan tindakan asusila, korban juga sempat bercerita kepada David juga sering mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya.

"Berdasarkan keterangan korban, dia sering mendapatkan tindakan kurang baik, sering dipukul, disiksa oleh keluarga nya sendiri," ujarnya.

"Dan pernah dia ditelanjangi karena mencuri uang, diberdirikan di depan rumah dan disuruh megang tulisan saya mencuri," pungkasnya.

Kronologi Bocah 12 Tahun Didiagnosa Terinfeksi HIV

Nasib seorang bocah berusia 12 tahun berinisial JA, begitu tragis.

Bagaimana tidak, JA diagnosa terinfeksi HIV setelah diduga menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh pelaku berinisial L, A, dan pacar ibunya B.

Menurut Tim Fortune Community, Sri Wati mengatakan bahwa pada Juli 2022 pihaknya baru mendapatkan informasi tentang kondisi korban.

"Saya ditelpon oleh salah satu kenalan JA, mengabari kalau JA itu kondisinya sakit butuh pertolongan," kata Sri saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Kamis (16/9/2022).

Ia mengatakan, ketika bertemu dengan korban kondisinya sudah sangat kurus dan mengalami sakit pada bagian perutnya.

"Pertama itu dilakukan tes BAB, kebetulan ada di dokter, kemudian hasil tes nya itu semua nya bagus. Jadi kita bingung kenapa JA ini sakit berkelanjutan tidak sembuh," sebutnya.

Sri menuturkan, selain mengalami sakit perut korban juga mengalami batuk. 

Lalu, korban dibawa ke rumah Sakit Mitra Medika untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sakit pada perutnya, terus dia takut makan ada batuk sikit-sikit. Jadi kita pikir, dia itu kena bronkitis. Setelah itu dilakukan tes darah dan segala macam tes di dalam perut," ujarnya.

Dikatakan Sri, setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit terdapat banyak jamur yang tumbuh dibagian tenggorokan hingga ke lambungnya.

"Dari tenggorokan sampai ke lambungnya itu semua jamur. Jadi dilakukan lah cek lebih lanjut lagi, ternyata memang positif si JA ini mengidap penyakit yang itu (HIV)," bebernya.

Lebih lanjut, ia menuturkan selama ini JA juga mengalami gizi buruk lantaran jika memakai sesuai korban mengalami kesakitan yang cukup hebat dibagian perutnya.

"Jadi ketika dia makan sakit, sakit perut yang amat sakit sampai bisa merintihnya seperti anak kecil sangking sakitnya," ungkapnya.

Waktu itu, Sri menyebutkan melihat kondisi korban yang begitu memperihatinkan JA pun dibawa dan di rawat di rumah sakit Adam Malik.

Setelah beberapa waktu di rawat di sana, kondisi korban pun perlahan-lahan telah membaik.

"Jadi sekarang setelah kita lakukan pengobatan lanjut di rumah sakit Adam Malik, JA ebih baik lagi hari ini, jamur nya sudah berkurang dan sekarang dia sudah dapat obat anti virusnya," kata Sri.

Ia mengatakan, kedepannya dirinya bersama dengan rekan-rekannya yang lain masih fokus terhadap gizi buruk yang dialami oleh korban.

"Jadi berangsur-angsur semakin berkurang dan membaik, dan yang paling penting adalah JA ini kan kena gizi buruk yang sangat buruk, jadi secara berkala kita perbaiki dulu gizi buruknya, sekarang berat badannya sudah naik," ucapnya.

Dijelaskannya, saat ini kondisi korban sudah tidak lagi dirawat di rumah sakit Adam Malik lagi. Namun, ia tetap wajib melakukan konsultasi lanjutan agar kondisinya tetap membaik.

"JA sudah agak pulih, jadi kita kasih dia tempat di salah satu yayasan. Pengobatan tetap berlanjut, karena dia pulang tiga hari balik lagi. Konsultasi kelanjutan nya," sebutnya.

Sri menambahkan, kedepannya Fortune Community masih berupaya mencari tempat yang bisa menampung JA dan korban HIV lainnya.

"Kita lagi usaha untuk penampung, anak seperti dia ini, karena disini belum ada penampungan khusus untuk anak ini. Kita sekarang berusaha, anak-anak yang seperti ini jangan takut untuk berobat, jangan takut untuk ngomong, jadi ada naungan khusus untuk mereka supaya jangan takut," pungkasnya.

Pelaku Orang Dekat Korban

Tiga orang pelaku berinisial L, A, dan B, dilaporkan ke polisi setelah diduga melakukan rudapaksa terhadap JA (12) hingga terinfeksi HIV/AIDS.

Menurut informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, ketiga pelaku ini merupakan orang dekat korban. 

Bahkan, pelaku berinisial B merupakan kekasih ibu korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan kasus tersebut masih ditangani oleh petugas kepolisian.

Saat ini, sejumlah saksi telah dilakukan pemeriksaan oleh polisi termasuk nenek korban.

"Para saksi sudah dilakukan pemeriksaan, kemudian visum juga sudah kita ambil," kata Fathir saat diwawancarai, Jumat (16/9/2022).

Ia pun berjanji, akan segera menuntaskan kasus tersebut dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut.

"Jadi situasi nya saat ini, kami masih mengumpulkan alat bukti terkait kejadian tersebut, secepatnya kami upayakan untuk menuntaskan masalah ini," sebutnya.

Fathir juga membeberkan kondisi korban saat ini telah berangsur-angsur membaik.

"Kondisi korban sudah membaik, walaupun keadaannya belum 100 persen stabil," ungkapnya.

Dikatakannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

"Pendampingan dari instansi terkait juga sudah dilaksanakan dan saat ini sudah bersama-sama dengan unit PPA Polrestabes Medan untuk menenangkan korban anak ini," pungkasnya.

(*/Tribun Medan)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved