Update Kasus Pembunuhan Brigadir J

Sempat Sakit-sakitan, Kamaruddin Kembali Semangat Kawal Kasus Brigadir J : Tak Ada Menyerah!

Kini, Kamaruddin Simanjuntak kembali, mengatakan tetap semangat mengawal kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor: Dedy Kurniawan
Kolase Tribunmanado/ Tribunnews.com/Igman
Kamaruddin Simanjuntak dan Brigadir J 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengacara Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengaku lesu hingga sakit 3 bulan mengawal kasus Brigadir J.

Kini, Kamaruddin Simanjuntak kembali, mengatakan tetap semangat mengawal kasus pembunuhan Brigadir J.

Kendati demikian, ia mengungkap kekecewaannya karena perkembangan kasus dinilai lambat. 

Baca juga: Kementerian Pertahanan Akhirnya Minta Maaf, Aksi Oknum TNI Todongkan Senjata di Tol Jagorawi

Hingga kini berkas tersangka yang belum juga bisa dinyatakan lengkap, padahal kasusnya telah bergulir selama dua setengah bulan.

Namun, Kamaruddin menyebut tidak akan menyerah.

Baca juga: Jenderal Andika Angkat Bicara Soal Anggota TNI Todongkan Pistol di Tol Jagorawi dan Terancam Sanksi

 
Dia akan tetap mengawal kasus yang menewaskan Brigadir Yosua di rumah kediaman eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Tidak ada yang menyerah, hanya bilang kita siap-siap kecewa karena muter-muter di situ omongannya mereka penyidik," tegasnya saat dihubungi, Senin (19/9/2022).

Meski demikian, pihaknya akan tetap mengawasi dan mengawal kasus ini.

"Saat ini, kita masih terus dan keterangan saksi untuk kita pakai di pengadilan," ungkapnya.

Baca juga: Keistimewaan Surat Pendek An Nasr, Mendatangkan Pertolongan, Setara Separuh Al Quran

Baca juga: GAYA Brigjen Hendra Kurniawan Naik Jet, Terungkap Dugaan Fasilitas RBT Bos Judi Konsorsium 303

Kata dia pihak keluarga Brigadir Yosua jenuh dengan pemberitaan saat ini yang tak kunjung masuk ke meja hijau.

Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dugaan fakta baru di tubuh Polri. 
Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dugaan fakta baru di tubuh Polri.  (HO)


"Ayah mendiang Brigadir Yosua, Bapak Samuel mungkin jenuh karena tiga bulan tidak ada kepastian," katanya.


Walaupun Samuel Hutabarat merasa jenuh, tetapi masih tetap semangat untuk memperjuangkan kebenaran.

"Hingga sampai sekarang saya masih jadi pengacara orangtua Brigadir Yosua, kita tetap semangat," tutur Kamaruddin.

Baca juga: Keistimewaan Baca Surat Al Kautsar 1-3, Miliki 9 Manfaat Luar Biasa Bila Rutin Diamalkan

Baca juga: Brigjen Hendra Difasilitasi Jet Pribadi Diduga oleh Bos Judi, Jalani Tugas Kotor dari Ferdy Sambo

Kapolri Dibohongi Ferdy Sambo

Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap kebohongan Ferdy Sambo kepadanya.

Diungkapkan Listyo Sigit Prabowo, setidaknya Ferdy Sambo 5 kali berbohong padanya soal pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kepada Kapolri, pria yang dulunya menjabat Kadiv Propam itu selalu membuat narasi yang menyebabkan Brigadir J tewas karena baku tembak.

"Saya sampaikan supaya dia bicara jujur, FS (Ferdy Sambo) menyampaikan faktanya seperti itu," kata Kapolri.

Ferdy Sambo tidak mengubah keterangannya juga saat itu, walau sudah berhadapan dengan orang nomor 1 di Polri.

"Sampai terakhir mau dimasukkan ke tempat khusus (patsus) dia masih mempertahankan (baku tembak)," ungkap Kapolri, dikutip dari acara Kick Andy di Metro TV.

Padahal menjelang dimasukkan ke tempat khusus, ucapnya, sudah ada tersangka yang mengubah keterangannya dari baku tembak jadi penembakan.

"Saat itu sudah banyak keterangan berubah dari RE (Richard Eliezer) dan saudara Kuat Maruf," ucapnya.

Ferdy Sambo tetap mempertahankan skenario yang disampaikan di awal, dan membantah terlibat melakukan penembakan.

"Itu pilihan yang bersangkutan ya," ujar Kapolri.

Pada kesempatan itu, Kapolri pun menegaskan tidak ada negosiasi dengan Ferdy Sambo.

Soal Putri Candrawathi yang masih belum ditahan, dibantah Kapolri sebagai bagian dari negosiasi.

Menurutnya, soal Putri belum ditahan sudah jadi kewenangan penyidik.

Ada beberapa faktor yang membuat Putri tak ditahan, seperti adanya rekomendasi dari Komnas Perempuan, dan alasan kemanusiaan.

"Saya sudah minta agar ke depan, penyidik kepolisian melakukan SOP yang sama, agar kepada masyarakat yang rentan juga mendapat perlakuan yang sama," ungkap Kapolri.

'Kami Semua Ketakutan' Kamaruddin Simanjuntak Akui Dihubungi Jenderal Polri untuk Berterima Kasih

Kamaruddin Simanjuntak akui pernah dihubungi Jenderal Polri hanya untuk berterima kasih.

Pengakuan mengejutkan terkuak dari kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak mengaku jika dirinya pernah menerima ucapan terima kasih atas jasanya telah menguak kebusukan Ferdy Sambo.

Kasus Ferdy Sambo hingga kini masih terus bergulir dan belum menemui putusan di pengadilan.

Namun sejalan dengan hal tersebut kini satu persatu boroh Ferdy Sambo pun mulai terkuak.

Kini, pengacara hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun kembali buka suara mengenai kasus Ferdy Sambo.

Kamarudin Simanjuntak mengingat petinggi polri takut dengan Irjen Ferdy Sambo.

"Bahkan dia sudah di patsus dicopot dari Satgas Merah putih,harusnya tidak ada lagi alasan takut, tetapi ketika saya bertemu jenderal bintang tiga jenderal lainnya mereka pun masih takut," jelas Kamaruddin yang dikutip dari Youtube Uya Kuya, Kamis (15/9/2022).

"Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut, kami semua ketakutan," ujarnya.

Kamarudin Simanjuntak mempelajari alasan ketakutan jenderla bintang tiga pada Ferdy Sambo.

"Maka saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi, baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun DPR, ada juga keterlibatan mafia-mafia," jelasnya.


Sehingga jenderal bintang tiga tersebut takut.

"Memang benar keterlibatan mafia, salah satu jet pribadi oleh BJP Hendra itu karena milik seorang mafia RBT," ujarnya.

Kamarudin Simanjuntak menilai wajar ketakutan karena keterlibatan mafia.

"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.

Kamarudin juga menjelaskan kekuatan dari Ferdy Sambo.

"Pertama dia itu tangan kanannya Kapolri, Kadiv Propam tukang pukulnya Kapolri, dimana Kapolri pergi dia ikut, Ferdy Sambo jaman dulu pergi ke istana itu kapolri, disitu ada Kapolri disana ada Ferdy Sambo," ujarnya.

Hal itu wajar kalau Ferdy Sambo punya kekuasaan tinggi.

"Tentulah pegang kekuasaan tinggi khususnya Propam sebagai penjaga etika dan garda terdepan menegakan disiplin, tentu dia bisa mencopot para jenderal baik di Kapolda, Kapolda bahkan satu dua tingkat di atasnya," ujarnya.

Uya Kuya kagum dengan pengakuan Kamarudin Simanjuntak.

"Wao, luar biasa," ujar Uya Kuya.

"Karena jabatan dia Kadiv Propam, bahkan nasib para jenderal ditangan dia, untuk dapat jabatan," terangnya.

Kamarudin ingat saat bertemu dengan seorang jenderal.

"Bahkan saat saya pergi ke Medan ada seorang mengaku Brigadir Jenderal Polisi, dia telpon video call saya, dia berdiri sikap sempurna bahkan istrinya masih cantik kulihat disuruh berdiri sikap sempurna, menghadap saya dan memanggil saya komandan," terangnya.

Dikira Kamarudin Simanjuntak, Brigadir Jenderal tersebut bercanda.

"Awalnya saya kira bercanda tetapi dia berterima kasih mengaku brigadir jenderal, dia mengaku diperas 2,5 miliar, dia menghendaki satu jabatan ketika masih Kombes, lalu untuk mendapatkan jabatan itu dia setor 2,5 miliar, makanya saya bilang karena mau juga itu," ujarnya.

Setelah membayar Rp 2,5 miliar, Brigadir Jenderal tersebut mendapatkan jabatan.

"Tetapi jabatan yang dijanjikan atau kedudukan tidak diberikan sehingga tidak balik modal, akhirnya dia merasa menderita, informasinya ke FS," jelasnya.

Brigadir Jenderal tersebut berterima kasih padanya karena karma untuk Ferdy Sambo terbalaskan.

Kini publik menunggu bagaimana nasib Ferdy Sambo selanjutnya. Apalagi pembunuhan Brigadir J yang telah diakui oleh Ferdy Sambo masih banyak menyimpan misteri.

Sementara itu, dikutip dari tribunnews.com, Komisi sidang etik dan profesi Polri bakal menggelar sidang permohonan banding Irjen Ferdy Sambo pada pekan depan. Permohonan itu lantaran eks Kadiv Propam Polri itu menolak dipecat dari institusi Polri.

Sebelumnya Irjen Ferdy Sambo dipecat karena menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dia menjadi dalang di balik pembunuhan ajudannya tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa Ferdy Sambo direncanakan bakal segera disidang banding pada pekan depan.

Permohonan sidang banding itu pun telah diterima Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Informasi yang saya dapat dari Ketua Timsus Pak Irwasum, bahwa untuk komisi banding saat ini sudah disahkan oleh Bapak Kapolri dan direncanakan oleh timsus untuk pelaksanaan sidang banding itu nanti akan dilaksanakan minggu depan," kata Dedi kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).

Namun begitu, Dedi masih belum merinci terkait jadwal sidang banding Ferdy Sambo tersebut. Dia hanya memastikan sidang banding bakal digelar pekan depan.

"Ya, minggu depan nanti jadwalnya akan kami sampaikan kepada rekan-rekan apabila sudah dapat informasi yang pasti. Ini masih disusun dulu," pungkasnya.

Diketahui, Ferdy Sambo secara resmi dilakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) alias dipecat dari Polri melalui sidang kode etik.

Terkait itu, Ferdy Sambo mengajukan banding atas hasil putusan sidang kode etik tersebut.

"Namun mohon izin sesuai dengan pasal pasal 69 PP 72 tahun 2022 izinkan kami untuk mengajukan banding," kata Ferdy Sambo dalam persidangan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022) dini hari.

Ferdy juga mengakui kesalahannya terkait menjadi otak pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Mohon izin ketua KKEP bagaimana kami sampaikan dalam proses persidangan, kami mengakui semua perbuatan dan menyesali semua perbuatan yang kami lakukan terhadap institusi Polri," jelasnya.

Meski begitu, Ferdy menyebut dirinya akan menerima hasil keputusan banding yang dia ajukan.

"Apapun keputusan banding kami siap untuk melaksanakan," ucapnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsMaker.com dengan judul 'Tak Ada Menyerah!' Kamaruddin Terus Kawal Kasus Brigadir J, Kecewa Soal Ini, Samuel Hutabarat Jenuh

 

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved