Kerusuhan Kanjuruhan Malang

Kapolres Ungkap Penyebab Kerusuhan Kanjuruhan Malang, 127 Orang Tewas Termasuk 2 Polisi

Duka menyelimuti sepakbola tanah air. Peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mengiris hati.

Editor: Salomo Tarigan
SURYA/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

13. Jumlah petugas keamanan tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC.

14. Petugas kemanan kemudian menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter.

15. Diduga tembakan gas air mata itu membuat suporter pingsan dan sulit  bernafas.

16. Banyaknya suporter pingsan hingga membuat suasa menjadi panik di area stadion.

17. Jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan tidak sebanding dengan banyaknya suporter.

18. Selain panik, banyak suporet terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

19. Berdasarkan laporan jurnalis Kompas.com, mobil polisi menjadi sasaran amukan massa, dirusak, dan dibakar.

20. Kerusuhan terjadi hingga ke luar stadion.

21. Pada Minggu (2/10/2022) pagi pukul 05.00 WIB, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta melakukan Konfrensi Pers terkait tragedi di stadion Kanjuruhan di Polres Malang

22. Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota polri.

23. Yang meninggal di stadion sebanyak 34 orang. Kemudian 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas polri dan selebihnya mobil pribadi. Sedangkan sebanyak 180 orang masih proses perawatan di rumah sakit.

24. "Jumlah penonton sebanyak 40 ribu orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang turun ke lapangan dan bikin rusuh," kata Irjen Nico. 

25. Melalui akun twitter, PSSI mengecam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut. Kecaman itu dikeluarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dalam rilisnya Minggu (2/10/2022) dini hari.

26. Dalam rilis tersebut Yunus Nusi memastikan panitia pertandingan (panpel) Arema FC akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda, PSSI juga mengancam Singo Edan tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa pertandingan. "PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Yunus Nusi.

27. Guna memastikan data dan fakta mengenai kerushan di Kanjurugan PSSI menerjunkan tim investigasi ke lapangan. "Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," kata Yunus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved