Hujrah Berjuang Sulap Sampah Jadi Berkah, Bisa untuk Bayar Biaya Sekolah Anak Paud

Hujrah membangun bank sampah untuk menanggulangi sampah yang berada di sekitar areal Kampung Nelayan Seberang itu.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/Husna Fadilla Tarigan
Hujrah, seorang volunteer di Kampung Nelayan Seberang yang mendirikan bank sampah dalam upaya membebaskan areal tersebut dari tumpukan sampah. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kampung Nelayan merupakan permukiman tidak terencana yang berada di pesisir pantai Medan Belawan. Dulunya, Kampung Nelayan hanya merupakan kawasan hutan bakau dan rawa-rawa saja. Namun, pada tahun 1994, pemerintah mendirikan 80 rumah panggung gratis bagi para nelayan di daerah Belawan.

Sejak saat itu Kampung Nelayan berkembang pesat, kini penduduknya sudah mencapai 800 kepala keluarga yang mendiami areal tersebut. Lokasi Kampung Nelayan yang merupakan Hilir aliran sungai dari Kota Medan yang menjadikannya tempat yang dipenuhi dengan timbunan sampah.

Hal ini yang membuat tekad Hujrah seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan seorang volunteer di Kampung Nelayan ini berjuang untuk membebaskan areal tersebut dari tumpukan sampah.

Hujrah membangun bank sampah untuk menanggulangi sampah yang berada di sekitar areal Kampung Nelayan Seberang itu.

Baca juga: Dukung Program Prioritas Wali Kota Bobby Nasution, Dinas P2K Bentuk Bank Sampah

Kini bank sampah tersebut tak hanya menjadi solusi mengendalikan sampah di sana, namun juga menjadi harapan bagi warga sekitar agar ketika menjaring ikan tak lagi mendapatkan sampah.

"Bapak-bapak di sini kan semuanya nelayan, jadi kalau mereka pulang ngambe/kerja cari udang, cari ikan, itu yang campur di sana sampah, yang masuk di dalam jaring mereka," ujar Hujrah.

Hujrah akhirnya mendirikan bank sampah bernama Samudra Mikail, ia mengajak anak-anak dan warga sekitar untuk menabung sampah untuk dikirim ke pengepul guna didaur ulang. Ide membuat bank sampah ini ia kerjakan sejak tahun 2014 sampai sekarang.

Hujrah pun kerap mengedukasi warga tentang dampak sampah yang merusak lingkungan.

Uniknya, warga juga bisa membayar biaya sekolah anak-anak di Paud Al-Hijrah Kampung Nelayan dengan sampah. Di Paud ini Hujrah selalu mengajarkan anak-anak tentang cinta lingkungan dan budi pekerti.

"Sekarang jadi pada giat mengumpulkan sampah, jika ketemu di tengah laut juga diambil dikumpulkan dan diantar ke pengepul sampah. Syukur Alhamdulillah disini mulai sadarlah masyarakat Kampung Nelayan Seberang ini akan sampah," tuturnya.

Kini sudah ada lima titik bank sampah yang ada di Kampung Nelayan.

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved