Komitmen Terapkan ESG, Rating CSA BRI Melesat Signifikan pada 2022

Komitmen tersebut dimaksudkan untuk memastikan kinerja BRI sebagai perusahaan yang berkelanjutan.

Dok. Humas Bank BRI
Gedung Bank BRI Jakarta. 

TRIBUN-MEDAN.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk mengintegrasikan aspek environmental, social, and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan.

Komitmen tersebut dimaksudkan untuk memastikan kinerja BRI sebagai perusahaan yang berkelanjutan. Lewat komitmen ini, BRI menilai penerapan ESG di korporasinya telah berhasil dilakukan.

Keberhasilan tersebut dibuktikan dari peningkatan rating corporate sustainability assessment (CSA) sebesar 11 poin dalam dua tahun terakhir. Pada 2021, BRI hanya mendapatkan 52 poin dan kini naik menjadi 63 poin pada 2023.

Peringkat yang diterbitkan oleh S&P Global tersebut mempublikasikan kenaikan skor pada seluruh dimensi ESG, baik environmental, social, maupun governance.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa operasional bisnis BRI semakin unggul dalam menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, penerapan ESG di BRI tidak hanya untuk aktivitas perkreditan di sisi aset dan pendanaan bank di sisi liabilitas.

Adapun penerapan ESG di BRI, kata dia, juga meliputi pada aspek operasional hingga sumber daya manusia (SDM).

“BRI ke depannya akan terus berkomitmen untuk menjadi market leader ESG di Indonesia,” ucap Solichin dalam siaran pers yang diterima Tribun-medan.com, Rabu (5/10/2022).

Seperti diketahui, BRI selama ini telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan CSA sejak 2019.

Dari partisipasi tersebut, CSA Sustainability Score BRI terus mengalami peningkatan setiap tahun.

“Kinerja ini akan terus diupayakan seiring peningkatan beragam inisiatif dan perbaikan yang dilakukan BRI,” jelas Solichin.

Lewat pelaksanaan CSA, ia menjelaskan, S&P Global akan memilih perusahaan di seluruh dunia, terutama partisipan kegiatan CSA dengan CSA Sustainability Score tertinggi untuk bergabung dalam Dow Jones Sustainability Index (DJSI).

Dow Jones Sustainability Index adalah indeks perusahaan global yang memiliki strategi dan manajemen perusahaan yang efektif dalam semua aspek.

Menanggapi tujuan S&P Global, Solichin mengatakan bahwa hal tersebut sejalan dengan strategi BRI untuk aktif berpartisipasi mengikuti ESG rating sebagai salah satu acuan dalam pengukuran kinerja ESG di perseroan.

“Keterlibatan aktif BRI dalam kegiatan CSA juga merupakan strategi perusahaan dalam melakukan continuous improvement atau perbaikan terus-menerus terkait implementasi ESG,” jelasnya.

Lewat perbaikan tersebut, lanjut Solichin, diharapkan BRI dapat memberikan nilai ekonomi dan social value atau nilai sosial bagi seluruh stakeholders.

Tingkatkan pembiayaan pada aktivitas bisnis

Pada kesempatan tersebut, Solichin mengatakan BRI sebagai first mover on sustainable banking atau penggerak pertama perbankan berkelanjutan di Indonesia akan terus meningkatkan pembiayaan kepada kegiatan bisnis yang berkelanjutan atau sustainable business activities.

Peningkatan pembiayaan tersebut, kata dia, juga termasuk untuk green financing sebagai upaya memberikan value atau nilai kepada seluruh stakeholders.

“Hal ini kami gambarkan dari besarnya pembiayaan kepada kegiatan ESG yang mencapai Rp 657,1 triliun atau setara dengan 65,5 persen dari total pinjaman per Juni 2022,” ucap Solichin.

Jumlah tersebut, lanjut dia, meningkat sebesar 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, sebesar Rp 588,4 triliun atau 64,5 persen dari total pinjaman.

Adapun nilai pembiayaan kepada sektor bisnis ESG tersebut menjadi yang terbesar di Indonesia.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan economic and social values atau nilai ekonomi dan sosial bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutur Solichin.

Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai melalui implementasi program BRI Menanam. 

Lewat program BRI Menanam, Solichin meyakini, pihaknya dapat memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola. 

“Manfaat tersebut akan dapat dirasakan apabila diterapkan dengan prinsip lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya, serta dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.


 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved