Arema vs Persebaya

UPDATE Tragedi Kanjuruhan, Panglima TNI Ungkap Hasil Penyelidikan, 4 Anggota TNI Lakukan Kekerasan

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan ada empat anggota TNI yang terlibat dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lal

HO
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan tentara yang melakukan 'tendangan Kungfu' ke supporter Arema FC akan ditindak secara pidana. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penyelidikan kasus kerusuhan Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan 131 orang meninggal dunia masih terus berjalan. Polisi dan TNI menelusuri barang bukti dan CCTV untuk keterlibatan anggota. 

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan ada empat anggota TNI yang terlibat dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Mabes TNI telah memeriksa lima prajuritnya.

Lima prajurit TNI diperiksa setelah diduga melakukan tindakan berlebihan atau di luar batas kewenangan.

Namun, dari kelima prajurit itu baru empat di antaranya yang mengakui kesalahannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022) seusai acara peringatan HUT TNI ke-77.

"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima. Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal."

"Dari lima ini, empat sudah mengakui. Tapi yang satu belum," kata Andika, dikutip dari tayangan youTube MetroTvNews, Kamis (6/10/2022).

Rekaman video personel TNI menendang suporter Arema FC ketika suasana ricuh mendapatkan reaksi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 
Rekaman video personel TNI menendang suporter Arema FC ketika suasana ricuh mendapatkan reaksi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.  (HO)

Meski demikian pihaknya mengaku akan terus menindaklanjuti dengan mengumpulkan sejumlah bukti.

"Tapi kami enggak menyerah. Kami terus minta info dari siapa pun juga. Siapa pun yang punya video," tegasnya.

Andika mengatakan, empat orang yang diperiksa berpangkat Sersan II dan satu diataranya Prajurit I.

Pihaknya juga menyatakan sedang memeriksa pimpinan dalam perkara ini.

"Selain itu kita juga sedang memeriksa unsur pimpinan. Kita memeriksa juga yang lebih atasnya. Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? dan seterusnya."

"Ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ,"tutur Andika.

Andika pun menyebut insiden ini sebagai bentuk evaluasi, terkhusus bagi para prajuritnya agar tidak terulang kembali tindakan di luar batas kewenangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved