Ekspor Karet

Permintaan Karet Dunia Masih Sepi, Imbasnya Ekspor Karet dari Sumut Alami Penurunan

Kinerja ekspor karet di Sumatera Utara untuk pengapalan bulan September 2022 menurun tipis sebesar 0,1 persen menjadi 28.978 ton.

HO/Tribun Medan
ILUSTRASI Karet. Kinerja ekspor komoditi karet di Sumatera Utara untuk pengapalan bulan September 2022 menurun tipis sebesar 0,1 persen menjadi 28.978 ton, jika dibandingkan bulan sebelumnya tercatat 29.005 ton. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kinerja ekspor karet di Sumatera Utara untuk pengapalan bulan September 2022 menurun tipis sebesar 0,1 persen menjadi 28.978 ton, jika dibandingkan bulan sebelumnya tercatat 29.005 ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah mengatakan, bahwa realisasi ini masih jauh dari rata-rata ekspor bulanan sebelum masa pandemi Covid-19, yakni sekitar 38 ribu ton.

"Namun, bila dilihat total volume Januari-September 2022 sebesar 278.885 ton terjadi kenaikin tipis sebesar 1,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021," ujarnya.

Baca juga: Ekspor Karet dari Sumut Menurun Tajam, China Masih Jadi Pasar Ekspor Terbesar

Dikatakannya, penurunan ini dipengaruhi karena permintaan yang masih sepi dari buyer utama yakni pabrik ban dunia.

Di samping itu, penurunan ini juga sedikit dipengaruhi dengan adanya penundaan pengiriman (delay shipment).

"Secara global, menurut ANRPC pada Agustus-September 2022 ada peningkatan pasokan sebesar 85 ribun ton. Peningkatan pasokan global ini berimbas kepada sepinya permintaan, khususnya ke Indonesia," tuturnya.

Adapun negara tujuan ekspor bulan September sebanyak 30 negara dengan 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah di antaranya, Jepang 32,5 persen, Brazil 13,5 persen, USA 13,9 persen, Turki 6,1 persen, dan  China 5,1 persen.

Posisi Brazil pada tahun ini sejak bulan Juli menempati posisi ke dua negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara.

"Tahun ini, sebelum Juli, memang Brazil masuk dalam 5 besar, Peningkatan di Brazil dapat disebabkan adanya peningkatan produksi di pabrik ban multinasional, misalnya Bridgestone di Brazil yang pada tahun lalu melakukan  investasi baru dan perluasan pabrik di Brazil," ungkapnya.

Baca juga: Tekanan Pasar Global Masih Berlanjut, Ekspor Karet Sumut Kembali Anjlok

Rencana modernisasi Bridgestone untuk pabriknya tersebut fokus pada model dan strategi bisnis yang berkelanjutan untuk pasar ban premium dan produksi untuk kendaraan listrik.

Edy optimis dengan memprediksi  ekspor untuk pengapalan Oktober mulai membaik seiring dengan mulai membaiknya harga dibandingkan dengan posisi saat September.

"Harga rata-rata karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) sebesar 133,12 sen AS per kg. Rata-rata tertinggi pada Februari sebesar 179,57 sen. Pergerakan harga pada hari ini 137,6-13-138,0. Diperkirakan terus membaik, setidaknya hingga akhir bulan," pungkasnya. 

(cr10/Tribun-Medan.com)

 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved