Brigadir J Ditembak Mati
Bareng Kuat Maruf Lakukan Inisiatif Ini, Putri Candrawathi Tidak Menyangka Ferdy Sambo Marah Besar
Petikan surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) ini dilihat di SIPP PN Jaksel, Rabu (12/10/2022).
Bharada E dilarang masuk oleh Kuat Maruf. Sementara Bripka Ricky masuk ke kamar Putri.
"Ada apa bu?" kata Bripka Ricky bertanya kepada Putri Candrawathi yang badannya masih ditutupi selimut.
"Yosua di mana," tanya Putri Candrawathi.
Topik pembicaraan Ricky dan Putri Candrawathi selama di kamat tidak disebutkan secara gamblang dalam dakwaan.
Kemudian, Putri Candrawathi meminta pada Ricky agar dipanggilkan Yosua untuk menemuinya.
Anehnya, setelah diperintah untuk memanggil Yosua, Bripka Ricky tidak langsung memanggil Yosua.
Ricky justru terlebih dahulu mengamankan senjata milik Brigadir Yosua jenis HS dengan nomor seri H233001.
Ricky juga mengambil senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kal. 223, nomor pabrik 14USA247 yang berada di kamar tidur Yosua.
Dua unit senjata itu diamankan Bripka Ricky ke kamar anak Ferdy Sambo.
Setelah mengamankan dua senjata api itu, baru Bripka Ricky menghampiri Brigadir Yosua yang berada di depan rumah.
Kemudian Ricky bertanya kepada Brigadir Yosua tentang keributan yang terjadi melibatkan dirinya dengan Kuat Ma'ruf.
“Ada apaan Yos?” tanya Bripka Ricky.
"Enggak tahu bang kenapa Kuat marah-marah sama saya," jawab Brigadir J.
Selanjutnya, Bripka Ricky mengajak Brigadir J untuk masuk ke rumah karena dipanggil Putri Candrawathi.
Brigadir J sempat menolak menghadap Putri Candrawathi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kuat-Maruf-dan-Putri-Candrawathi-di-Kejaksaan.jpg)