Arema FC vs Persebaya
Komentar Kak Seto Soal Tragedi Kanjuruhan, Berpesan Kepada Pemerintah Agar Perhatikan Fasilitas Anak
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto berharap adanya fasilitas khusus anak di stadion sepak b
TRIBUN-MEDAN.com - Tragedi maut Kanjuruhan menyisakan trauma yang dalam. Tragedi ini menelan 131 korban jiwa.
Peristiwa mengerikan ini turut menjadi perhatian publik.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto berharap adanya fasilitas khusus anak di stadion sepak bola.
Hal tersebut, kata dia untuk dapat memberi anak-anak keamanan dari hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Mohon ada tempat khusus untuk anak di stadion maupun tempat lainnya," kata Kak Seto seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/10/2022).
Nantinya, ungkap Kak Seto, ketika terjadi seperti kericuhan, maka penonton di area khusus anak dapat lebih dulu diselamatkan karena termasuk kelompok yang paling rentan.
"Sehingga kalau ada kejadian, anak yang pertama kali bisa diselamatkan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta agar pintu keluar stadion diperbanyak atau adanya pintu darurat sehingga bisa dibuka ketika dalam keadaan mendesak.
Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Butuh Pendampingan Penyembuhan Trauma
Pada Senin (10/10/2022) lalu, Kak Seto mengau telah mendatangi dua orang anak yang ibunya meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang itu.
Kunjungan Kak Seto tersebut dalam rangka untuk memberikan semangat dan dukungan kepada mereka.
Dia pun menyebut para korban sampai saat ini masih membutuhkan pendampingan penyembuhan trauma.
"Ada anak yang masih memanggil mamanya. Padahal mamanya sudah wafat," katanya.

Tragedi Kanjuruhan, terjadi pada Sabtu (1/10) lalu, setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3.
Tragedi Kanjuruhan ini bermula saat suporter Arema memasuki lapangan. Hal itu justru direspons polisi dengan menembakkan gas air mata, yang juga ditembakkan ke arah tribun.