Piala Dunia Qatar 2022
CERITA WASIT Wanita Jepang Pimpin Laga Sepakbola Pria di Piala Dunia, Suporter hingga Beragam Emosi
Selain tontonan bola yang menarik, ada wasit wanita yang bakal tampil memimpin sepak bola pria tersebut.
TRIBUN-MEDAN.com - Bakal ada tontonan tak biasa di balik semarak pesta Piala Dunia sejagat yang digelar di Qatar.
Selain tontonan bola yang menarik, ada wasit wanita yang bakal tampil memimpin sepak bola pria tersebut.
Satu di antaranya wasit perempuan asal Jepang, Yoshimi Yamashita.
Baca juga: Lionel Messi Cedera Jelang Duel PSG Lawan Benfica, Nasib Messi di Piala Dunia 2022 Disorot
Yoshimi ingin berkontribusi membuat penonton mendapatkan laga yang menyenangkan di Piala Dunia 2022.
Sebanyak tiga perempuan ditunjuk untuk menjadi pengadil pertandingan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar, 20 November-18 Desember mendatang.
Ketiganya adalah Stephanie Frappart asal Prancis, Salima Mukansanga asal Ruanda, dan Yoshimi Yamashita asal Jepang.
Bagi Yoshimi Yamashita, penunjukan ini bakal membuatnya menjadi perempuan asal Jepang pertama yang menjadi wasit di Piala Dunia pria.
Yamashita bukan tanpa pengalaman di ajang besar.
Ia pernah pernah memimpin pertandingan di ajang Piala Dunia Wanita 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Tetap saja, Piala Dunia 2022 adalah ajang yang penting untuk Yamashita, seperti dalam wawancara di situs Asosiasi Sepak Bola Jepang.
“Piala Dunia adalah tahap yang belum saya ketahui. Hanya saja, selama saya berpartisipasi, saya hanya bisa melakukan yang terbaik memenuhi tanggung jawab ini," ucap Yamashita.
“Karena itu, saya akan berkonsentrasi untuk mengatur pertandingan yang akan saya pimpin,” tuturnya.
Ia pun tidak menampik adanya beban yang dirasakan sebagai wasit perempuan pertama asal Jepang yang bertugas di Piala Dunia.
“Saya tidak pernah menjadi yang pertama sendirian, jadi ada masa-masa saya cemas setelah pertandingan. Saya bertanya-tanya apakah saya bisa memimpin pertandingan berikutnya,” kata Yamashita.
“Di sisi lain, saya merasakan kebahagiaan dan kegembiraan berada pada posisi bisa bekerja di bawah banyak tekanan, serta menerima dukungan dari banyak orang.”