Musa Rajekshah
Wagub Musa Rajekshah Beberkan Sosok yang Mendorongnya Jadi Ketua Partai
Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah membeberkan cerita terkait Gubernur Edy Rahmayadi yang memintanya untuk menjadi ketua partai politik.
Wagub Musa Rajekshah Beberkan Sosok yang Mendorongnya Jadi Ketua Partai
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah membeberkan cerita terkait Gubernur Edy Rahmayadi yang memintanya untuk menjadi ketua partai politik.
Pria yang akrab disapa Ijeck itu mengatakan Edy memintanya menjadi ketua partai usai berhasil menggandeng Ijeck menjadi pasangannya di Pilkada Sumut 2018.
"Pak Edy yang ngotot meminta saya menjadi ketua partai. Padahal saya sebenarnya tidak ingin masuk ke politik, apalagi pemerintahan karena orang tua saya paling anti anaknya kerja di pemerintahan. Orang tua saya mau anaknya menjadi pengusaha," ujar Ijeck saat menerima kunjungan Partai Demokrat Sumut di Kantor DPD Golkar Sumut, Senin (17/10/2022).
Ijeck menambahkan, dirinya sempat menolak permintaan Gubernur Edy untuk menjadi pasangannya saat maju di Pilkada selama dua tahun.
"Pak Edy mau maju dan meminta saya untuk jadi wakil. Waktu itu saya bertahan dua tahun tidak mau. Kami sangat dekat, saya kenal Pak Edy dari pangkat beliau mayor. Kemudian seiring berjalannya waktu akhirnya saya luluh. Saya minta izin orang tua, saya juga umroh dan Salat Istiqarah," katanya.
Setelah itu, Ijeck juga mengaku menolak permintaan Edy agar dirinya menjadi ketua partai.
Hal itu karena dirinya tidak ingin kehabisan waktu bersama keluarga.
"Makanya saat diminta untuk menjadi keua partai lagi saya bilang cukuplah. Nanti tak ada waktu saya sama anak cucu saya. Nanti keluarga saya jadi tak terurus. Duit pun tak jelas dari mana datangnya. Mau ngurus partai darimana lah uang saya lagi," katanya.
Namun, Ijeck mengatakan dirinya akan tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai wakil gubernur dengan sebaik-baiknya.
"Tapi ini betul ini saya sampaikan, kalau pak Edy lupa nanti saya yang sampaikan ke beliau. Saya sampaikan sudahlah bang saya enggak mau menjadi di pemerintahan lagi. Sekarang sudah masuk (jadi wagub) bukan berarti saya mau meninggalkan tanggung jawab saya tidak, saya akan mempertanggungjawabkan dunia akhirat karena masyarakat sudah memilih," ucapnya.
Ketua DPD Golkar Sumut itu mengaku takut banyak fitnah yang muncul jika dirinya menjadi ketua partai.
"Bapak saja saya bilang, saya ini wakil gubernur nanti di luaran muncul fitnah, dikira orang saya mau maju lagi jadi gubernur. Abang sajalah. Nanti kita digosok-gosok orang jadi berantam kita," katanya.