Pekan Riset Sawit Indonesia

Pekan Riset Sawit Indonesia Resmi Dibuka, Danai 278 Program Penelitian Sawit

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar acara Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai).

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DIANA AULIA
Peresmian pembukaan acara Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2022  yang dilakukan oleh Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar acara Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2022 di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan.

Berlangsung dua hari yaitu tanggal 20-21 Oktober, kegiatan tersebut mengusung tema korporatisasi Untuk Kemandirian Petani Melalui Kemitraan yang Sehat.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk memperkenalkan beberapa riset kepada stakeholder sehingga hasil ataupun output yang diperoleh dari kegiatan riset ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk kepentingan pengembangan sawit. 

"Program penelitian dan pengembangan sawit ini merupakan salah satu upaya dari BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Harga TBS Sawit Sumut Merangkak Naik, Sekarang Tembus Rp 2.608 Per Kilogram

Eddy menjelaskan, pihaknya juga telah menyetujui dukungan pendanaan penelitian dan pengembangan tahun 2022 ini sekitar Rp167,4 miliar dengan pendanaan multiyear sampai dengan 3 tahun dan dukungan pendanaan beasiswa pendidikan sebesar Rp122 Milyar dengan pendanaan multiyear mulai dari Diploma 1,2,3, 4 dan Strata1. 

"Perisai 2022 ini merupakan acara ke 6 yang telah diselenggarakan sejak tahun 2015 silam dan telah mendanai sebanyak 278 kontrak perjanjian," jelasnya.

Eddy menuturkan, program Grant Riset Sawit ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015  dan sudah mendanai Sebanyak 278 kontrak perjanjian kerja yang bekerja sama dengan 78 lembaga penelitian dan pengembangan yang melibatkan 950 orang peneliti dan 383 orang mahasiswa. 

Publikasi ilmiah dan riset juga telah dilakukan baik melalui jurnal nasional ataupun internasional,  penyusunan buku dan registrasi paten untuk melindungi HaKi 

"Publikasi yang telah dilaporkan kepada kami ada sekitar 243 jurnal, 50 paten dan 7 buku, kami berharap jumlah publikasi ilmiah ini akan terus meningkat," katanya. 

(cr10/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved