Berita Nasional

Iwan Bule Bersikeras Tak Mundur dari Posisi Ketua PSSI, Sebut Anak-Istri Nangis Tragedi Kanjuruhan

Mochamad Iriawan didesak mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Desakan mundur ini terus digaungkan pascatragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 kemarin.

Tribunnews/Jeprima
Wanti-wanti Presiden Jokowi pada Ketua Umum PSSI yang Baru Komjen Mochamad Iriawan. Ketua Umum PSSI terpilih periode 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat menjawab [ertanyaan sejumlah awak media disela-sela acara Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2019). Mochamad Iriawan resmi menjabat sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023 usai meraih 82 suara dari 85 suara pada pemilihan ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI danAnggota Komite Eksekutif PSSI. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUN-MEDAN.com - Mochamad Iriawan didesak mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Desakan mundur ini terus digaungkan pascatragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 kemarin. 

Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa ini menjadi sorotan sepak bola dunia. Mochamad Irawan atau akrab disapa Iwan Bule tetap bersikeras tak akan mundur dari posisi itu.  

Ia mengaku bakal bertanggung jawab atas insiden mengerikan itu. 

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menilai mundur menanggalkan jabatan di tengah masalah adalah tindakan pengecut.

"Mundur menurut kami tidak menyelesaikan masalah. Kita tunggu KLB nanti ada pencalonan (Ketua Umum)," kata Mochamad Iriawan saat bertandang ke Menara Kompas pada Jumat (28/10/2022) seperti dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Kalau saya mundur, saya pengecut, saya pecundang. Bisa saja saya mundur kemudian tidur pulang ke rumah," ujar sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu.

"Bagaimana mungkin saya meninggalkan apa yang terjadi sekarang," ucap Iwan Bule menambahkan.

Lebih lanjut, Mochamad Iriawan menilai dirinya sudah menjalankan tanggung jawab Ketum PSSI atas Tragedi Kanjuruhan.

"Saya delapan hari berada di Malang. Anak istri saya menangis ketika itu," kata Iwan Bule.

"Mereka meminta saya tidak ke Malang karena situasi masih berkabung dan tidak stabil. Namun, saya tetap ke sana," ujar Iwan Bule.

"Saya harus menyikapi ini (Tragedi Kanjuruhan) dengan, ya ini transformasi Sepak Bola Indonesia saya lakukan. Kunjungan saya lakukan," ucap sosok berusia 60 tahun itu.

"Kita tunggu saja nanti (KLB)," tutur Iwan Bule menambahkan.

Desakan agar Mochamad Iriawan mundur dari PSSI terus bergema setelah Tragedi Kanjuruhan pecah pada 1 Oktober 2022.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan juga sudah meminta Ketum dan jajaran Exco PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Rekomendasi itu tertulis dalam laporan investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2022.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved