Berita Seleb
Cerita Seleb TikTok Shani Amelia, Nyaris Datang ke Itaewon Halloween, Punya Firasat Sejak di Hotel
Shani Amelia juga merasa bersyukur karena tak jadi datang ke Itaewon. Shani Amelia sudah memiliki firasat hati saat hendak datang ke Itaewon Hallowen
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah cerita Seleb TikTok Shani Amelia yang nyaris datang ke Itaewon Halloween.
Ia menyinggung soal firasatnya saat akan berangkat ke acara tersebut.
Selebgram Shani Amelia kini tengah berada di Korea Selatan bersama rekan-rekannya.

Shani Amelia ternyata sempat berniat untuk datang ke acara Itaewon Halloween.
Namun, upaya Shani Amelia gagal karena kebingungan cari makan malam.
Shani Amelia sempat merasa bingung untuk datang ke Itaewon atau tidak.
Akhirnya, kabar soal tragedi mengerikan di Itaewon Halloween beredar luas.
Baca juga: PERAYAAN Halloween Korsel Berubah Jadi Horor Nyata, Sedikitnya 149 orang Tewas, Apa itu Halloween?
Shani Amelia merasa terkejut atas kejadian Itaewon Halloween.
"Jadi kita udah mau Halloween-an di Itaewon udah mau berangkat, tiba-tiba dapet kayak pengumuman gitu, di Itaewon banyak yang sesek napas, ada yang sekarat segala macam," ujar Shani Amelia dikutip dalam InstaStory @shaniamelia pada Sabtu (29/10/2022).
Namun, Shani Amelia juga merasa bersyukur karena tak jadi datang ke Itaewon.

Shani Amelia sudah memiliki firasat hati saat hendak datang ke Itaewon Halloween.
"Untungnya kita masih di hotel belum jadi berangkat, pantesan dari tadi mager kaya udah feeling, taksi pada ngomong Itaewon mencekam," ujar Shani Amelia.
Gagal berpesta Halloween di Itaewon, Shani Amelia dan rekan-rekannya memilih untuk mengamankan diri.
Mereka tetap nongkrong namun di tempat yang sepi pengunjung.
Baca juga: PESTA Mematikan, Terbanyak Remaja Korban Halloween Itaewon Serangan Jantung, Sulit Bernafas
"Akhirnya kita nongki di sini aja gais yang sepi-sepi aja cari aman, untung ada tempat," ujar Shani Amelia.
Shani Amelia juga menuliskan kalimat bersyukurnya karena masih diberi keselamatan.
"Thank God masih dijaga," tulis Shani Amelia.
Selain itu, Shani Amelia membagikan potret bersama rekan-rekannya.

Dalam unggahan itu, Shani Amelia seolah memberikan kabar terkait kondisinya saat di Korea Selatan.
Shani Amelia membuktikan kondisi dirinya dan rekan-rekannya masih aman dan baik-baik saja.
"Kita aman tenang ya guys," tulis Shani Amelia.
PERAYAAN Halloween Korsel Berubah Jadi Horor Nyata
Apa itu Halloween atau Hallowe'en?
Asal usul Halloween day dari tradisi kuno Samhain.
Halloween yang juga disebut sebagai Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.
Halloween merupakan suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada akhir Oktober.
Dalam tradisi kuno, Halloween dirayakan pada malam hari 31 Oktober oleh semua orang suci Kekristenan Barat. Mereka melakukan kegiatan ibadah gereja, doa, puasa, dan vigili.
Vigili dimulai dengan suasana gelap lalu dilaksanakan pemberkatan api Paskah di depan gereja. Lilin Paskah merupakan simbol terang kristus. Pada perayaan ini, lilin Paskah akan diberkati. Pada lilin Paskah terdapat tanda Alfa dan Omega, yang merupakan simbol bahwa Yesus adalah awal dan akhir.
Namun, pada masa era modern, Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober hingga 1 November dengan cara yang berbeda. Tidak ada kegiatan ibadah gereja, doa, puasa, dan vigili. Mereka menggunakan kostum yang bermacam-macam.
Tradisi Halloween, bagi Bangsa Celtic Kuno Samhain, percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia manusia dan dunia roh menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka merayakan festival Samhain yang diyakini untuk mengusir hantu orang mati.
Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus atau disebut All Saints Day. Selanjutnya, All Saints Day menggabungkan beberapa tradisi Bangsa Celtic Kuno Samhain. Pada malam sebelumnya dikenal sebagai All Hallows Eve, dan kemudian disebut Halloween.
Melansir History.com, tradisi Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Namun seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari yang dirayakan dengan beragam tradisi seperti trick-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum macam-macam, hingga suguhan makan.
Dulunya perayaan Halloween sangat terbatas di Amerika karena sistem kepercayaan Protestan yang masih kaku. Namun ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika menyatu, Halloween mulai dirayakan di Amerika namun belum terlalu populer.
Kala itu, perayaan Halloween di Amerika termasuk "pesta bermain," merupakan acara publik yang diadakan untuk merayakan panen. Pada pertengahan abad ke-19, saat Amerika dibanjiri imigran baru, terutama jutaan orang Irlandia mulai mempopulerkan perayaan Halloween di Amerika.
Berangkat dari tradisi Bangsa Celtic Kuno Eropa, orang Amerika mulai mengenakan kostum dan pergi dari rumah ke rumah meminta makanan atau uang. Kegiatan itu akhirnya menjadi tradisi "trick-or-treat" yang dikenal sampai saat ini.
Pada akhir 1800-an, perayaan Halloween di Amerika berubah menjadi liburan lebih tentang komunitas dan kumpul-kumpul tetangga daripada tentang hantu, lelucon, dan sihir. Pada pergantian abad, pesta Halloween untuk anak-anak dan orang dewasa menjadi cara paling umum untuk merayakan hari itu. Pesta berfokus pada permainan, makanan musim ini, dan kostum meriah.
Pada 1920-an hingga 1950-an, Halloween di Amerika semakin berkembang menjadi liburan unggulan yang ditujukan terutama pada kaum muda. Tradisi trick-or-treat menjadi cara relatif murah bagi seluruh komunitas untuk berbagi perayaan Halloween. Dengan demikian, tradisi Halloween di Amerika terus tumbuh dan berkembang.
Saat ini, orang Amerika menghabiskan sekitar miliaran per tahun pada Hari Halloween, dan menjadikannya hari libur komersial terbesar kedua di negara itu setelah Natal. Hingga kini, Halloween diperingati setiap tanggal 31 Oktober.
Asal usul Halloween Day yang mulanya dari tradisi mengusir hantu yang bernuansa menyeramkan, kini malah dirayakan sebagian orang dengan beragam tradisi menyenangkan hingga kostum menyeramkan. Perayaan ini juga mengalami modernisasi, orang-orang tidak hanya bisa mendandani mereka dengan kostum seram namun juga cosplay.
Perayaan Halloween Korea Selatan Berubah Jadi Horor Nyata

Perayaan Halloween di Kota Itaewon, Korea Selatan berubah menjadi horor nyata setelah setidaknya memakan korban tewas 149 orang, Sabtu (29/10/2022). Awalnya mereka mengadakan pesta Halloween di salah satu gang kecil di Itaewon.
Mereka mulai berdesakan hingga saling injak ketika salah satu peserta pesta Halloween mendengar ada seorang selebritas yang hadir di sebuah bar pinggir gang.
Hal itu menbuat orang-orang dengan berbagai kostum seram hingga nyentrik berdesak-desakan. Mereka di antaranya hendak keluar dan akan masuk gang tersebut.
Dalam video yang beredar, pasca insiden itu, korban bergeletakan di pinggir gang kecil di Itaewon. Puluhan korban dilaporkan mengalami henti jantung dan mesti diberi resusitasi jantung dan paru (CPR).
Dikutip dari Koreaboo, selain 149 orang yang meninggal, 76 orang mengalami luka-luka yang di antaranya mengalami kondisi kritis.
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-Beom menyebut jumlah korban jiwa dapat bertambah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Jadi Datang ke Itaewon Halloween, Shani Amelia Ungkap Firasat hingga Peringatan Sopir Taksi