Berita Sumut
BPS Sebut Bensin, Rokok Kretek Filter Hingga Angkutan Jadi Penyumbang Inflasi di Sumut
BPS Sumut mencatat per Maret 2022, semua kota di Sumut yang menjadi sasaran pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi.
Penulis: Angel aginta sembiring |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat per Maret 2022, semua kota di Sumut yang menjadi sasaran pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi.
Gabungan lima kota di Sumatera Utara seperti Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli sebesar 5,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,25.
Serta inflasi yoy tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 6,85 persen dengan IHK sebesar 115,22 dan terendah terjadi di Medan sebesar 5,56 persen dengan IHK sebesar 110,82.
Baca juga: BPS Sumut Akan Tambahkan 3 Kabupaten Ini untuk Lokasi Survey Biaya Hidup Pada 2024
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanuddin mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran
Diantaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,14 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 5,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,86; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,85 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 1,80 persen; kelompok transportasi sebesar 20,12 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,16 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 0,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,48 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,79 persen.
"Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Oktober 2022, antara lain bensin, angkutan udara, beras, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, ikan dencis, dan bawang merah," ujarnya, Senin (1/11/2022).
Lanjutnya, selain hal tersebut adapun penyumbang lainnya seperti sewa rumah, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, shampo, upah asisten rumah tangga, nasi dengan lauk, sabun mandi, udang basah, rokok putih, cabai merah, rokok kretek, dan bedak.
Baca juga: BPS Sumut Catat Peningkatan TPK Hotel, Okupansi Hotel Bintang Lima 58,44 Persen
"Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain minyak goreng, tomat, daging ayam ras, bawang putih, dan bayam," kata Nurul
Ia mengatakan apabila melihat dari tingkat inflasi month to month (mtm) Oktober 2022, tercatat deflasi sebesar 0,51 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Oktober 2022 sebesar 4,69 persen.
(cr9/tribun-medan.com)