Narapidana Kabur

7 Narapidana Rutan Sipirok Kabur, Diduga karena Tak Ada Penjaga dan Dinding Sel Rapuh

Polres Tapanuli Selatan menjelaskan dugaan awal penyebab tujuh narapidana di Rutan Kelas II B, Sipirok kabur karena dugaan dinding sel yang rapuh.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
7 tahanan Rutan Klas IIB Sipirok kabur 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polres Tapanuli Selatan menjelaskan dugaan awal penyebab tujuh narapidana di Rutan Kelas II B, Sipirok kabur karena dugaan dinding sel yang rapuh.

Selain itu, saat kejadian petugas yang harusnya menjaga di menara pos jaga tak berada di lokasi.

Sehingga tahanan naik ke tembok setinggi 6 meter itu melalui pos yang kosong lalu turun menggunakan kain sarung, handuk yang diikat-ikat.

"Dari pos pantau itulah yang kebetulan tidak terisi oleh petugas sehingga tahanan tersebut melewati tembok pembatas luar yang tingginya 6 meter itu melalui tangga pos pantau. Jadi melalui tangga pos pantau habis itu turunnya menggunakan tali yaitu kain handuk dan sarung maupun yang lain digunakan untuk turun ke bawah,"kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni.

Baca juga: Tak Disangka, Nia Ramadhani Pernah Lempar Uang ke Wajah Ardi Bakrie, Ini yang Bikin Dia Murka

Imam menjelaskan, sebelum melewati tembok yang mengelilingi area rutan tahanan terlebih dahulu menjebol dinding ruang tahanan.

Disini mereka menggunakan batu koral yang diambil dari sisi pondasi bangunan yang rapuh.

Kemudian mereka menjebol tembok menggunakan batu yang ukurannya melebihi kepalan tangan orang dewasa.

Setelah berhasil menjebol mereka melewati kawat berduri yang ada di depan tembok sel.

"Jadi di pojokan itu ada pondasi yang memang sudah tua bangunan tersebut sehingga pondasi tersebut mudah untuk dikikis semennya dan batu itu bisa diambil dari pondasi tersebut."

Polisi menduga tujuh tahanan itu kabur sekira pukul pukul 03:40 sampai 04:15 karena baru diketahui petugas pada pukul 04:20 WIB.

Di dalam ruang tahanan itu terdapat 16 penghuni namun hanya tujuh narapidana yang kabur yakni Pian Nasution, Jonri Batubara, Muhammad Ramadan dan M Hatta Harahap.

Baca juga: Arus Lalu Lintas Medan-Berastagi Macet Total, Polisi Ingatkan Jangan Buat Antrean Berlapis

Kemudian, Syamsul Harahap, Enda Muda Lubis dan Mara Hakim Dalimunthe.

Sejauh ini baru dua tahanan yang berhasil ditangkap kembali Pian Nasution dan M Hatta Harahap.

Pian Nasution ditangkap berkat informasi dari sopir truk yang sempat hendak ditumpanginya sekira pukul 06:00 WIB.

Sopir tersebut awalnya disetop oleh napi tersebut namun ia menolak memberi tumpangan karena sempat diberitahu Polisi foto napi-napi yang kabur.

Disinilah sopir truk itu menelepon petugas guna mengetahui keberadaan Pian Nasution.

"Tetapi karena sopir ini sudah tahu bahwa ada tahanan kabur dan fotonya sudah diketahui terkait kegiatan kami, penyekatan sehingga sopir tersebut tidak menghendaki atau mengizinkan ditumpangi,"kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni, Selasa (8/11/2022).

Kemudian napi kedua, Muhammad Hatta Harahap ditangkap di dekat lokasi Pian atau di pinggir sungai ladang warga.

Kedua napi yang menjebol dinding ruang tahanan ditangkap dalam kondisi luka-luka kar tersangkut kawat duri saat melarikan diri.

"Karena buru-buru jadi ada luka di leher terkena kawat berduri yang ada di tembok. Yang satu hanya lecet di tangan sama di kaki."

(cr25/ tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved