Piala Dunia 2022
Stephanie Frappart, Wasit Wanita di Piala Dunia 2022, Pimpin Laga Real Madrid di Liga Champions
Profil Stephanie Frappart, Wasit Wanita di Piala Dunia 2022, Sering Pimpin Laga Liga Champions
TRIBUN-MEDAN.COM - Wasit sepak bola yang terpilih memimpin pertandingan para negara-negara peserta Piala Dunia 2022 memegang peranan penting dalam tiap laga di Qatar nanti.
Sebagai pengadil di lapangan hijau, wasit diharapkan mampu membuat jalannya laga sportif dan tak ada kecurangan.
Ternyata, daftar wasit terpilih untuk memimpin laga di Piala Dunia 2022 berisikan enam ofisial wanita.
Stephanie Frappart, satu-satunya wasit wanita dari zona Eropa yang jadi pengadil lapangan di ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar.
Profil Stephanie Frappart menarik untuk diketahui karena Piala Dunia 2022 Qatar jadi ajang empat tahunan pertama yang memiliki ofisial wanita.
Baca juga: Sidang Kasus Ferdy Sambo Harus Ditunda, Ternyata Ini Penyebabnya?
Diketahui ada 6 wanita yang jadi wasit di Piala Dunia 2022, salah-seorangnya Stephanie Frappart asal Prancis.
Stephanie Frappart sudah beberapa kali memimpin jalannya laga di ajang besar Benua Biru, termasuk laga Liga Champions 2020-2021.
Berikut profil Stephanie Frappart, wasit wanita di Piala Dunia 2022 yang terbaru memimpin laga pekan terakhir Liga Champions musim ini antara Real Madrid vs Celtic.
FIFA sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022 mengeluarkan terobosan baru dalam penyelenggaran ajang akbar sepak bola sejagat ini.
Salah-satu terobosan itu dengan kehadiran enam offisial wanita dari 129 offisial yang bertugas di Qatar, November 2022 nanti.
Dari keenam ofisial wanita itu, tiga di antaranya wasit utama.
Ketiganya ialah Stephanie Frappart dari Prancis, Salima Mukansanga dari Rwanda, dan Yoshimi Yamashita dari Jepang.
Menurut Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, penunjukkan enam ofisial wanita ini lebih mengutamakan kualitas, bukan gender.
"Seperti biasa, kriteria yang kami gunakan adalah kualitas pertama, dan ofisial pertandingan yang dipilih mewakili tingkat wasit tertinggi di dunia," ujar mantan wasit berkepala plontos asal Italia ini.
"Dengan cara ini, kami dengan jelas menekankan bahwa kualitaslah yang penting bagi kami dan bukan gender," tutup wasit Final Liga Champions 1998-1999 antara Bayern Munchen vs Manchester United ini.