Berita Medan
Hari Toleransi Internasional di Medan Jadi Jembatan Saling Menghargai Keragaman
Komisi Hubungan Antar Agama dan Keyakinan (HAK) gelar Perayaan Hari Toleransi International di Kota Medan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Royandi Hutasoit
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Komisi Hubungan Antar Agama dan Keyakinan (HAK) gelar Perayaan Hari Toleransi International di Kota Medan. Kegiatan berlangsung dengan penuh warna yang diisi dengan ragam penampilan dari antar umat beragama, berlangsung di Chatolic Centre Medan, Rabu (16/11/2022).
Tanggal 16 November diperingati sebagai hari toleransi internasional, hal ini ditetapkan pertama kali pada tahun 1996 oleh majelis umum PBB berdasarkan resolusi 51/95.
Hari toleransi Internasional merupakan tindak lanjut dari peringatan tahun toleransi PBB yang dirayakan pada tahun 1995 ini merupakan momen untuk merayakan toleransi dalam menghargai keberagaman di seluruh dunia.
Perayaan di tahun 2022 ini diisi dengan berbagai penampilan dari antar umat beragama, seperti penampilan tarian Aceh dari agama Islam, nyanyian Ala Sitenggen-tenggen oleh Paduan Suara St. Bonaventura, kemudian juga ada persembahan hiburan dari agama Konghucu, protestan dan katolik, serta nyanyian bersama sembari bergandengan tangan menyanyikan lagu kemeseraan ini, sebagai penutup dari acara.
Wali Kota Medan yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Albon Sidauruk menyampaikan bahwa indonesia adalah sebuah bangsa besar yang memiliki beragam perbedaan namun dipersatukan oleh Pancasila sementara Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang dibanggakan dan jadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Bumi Pertiwi.
"Perbedaan yang ada merupakan takdir yang tidak bisa diubah, namun ketika bangsa ini mampu bersatu di atas semua perbedaan yang ada itu merupakan sebuah berkah yang harus terus kita jaga. Untuk itu, segala upaya harus terus kita lakukan agar perbedaan yang ada di Indonesia bisa menjadi kekuatan yang mempersatukan seluruh kemajemukan yang ada di tengah masyarakat, termasuk dalam menjaga keharmonisan beragamnya agama dan kepercayaan yang ada di bumi Nusantara," ujarnya.
Ketua Panitia Parulian Silalahi, S.E menyampaikan peserta yang hadir pada perayaan ini sebanyak 400 orang. "Adapun peserta yang hadir hari ini sebanyak 400 orang mewakili seluruh umat beragama yang ada di Sumatera Utara. Bentuk kegiatan yang kami sajikan adalah persembahan hiburan ciri khas setiap Agama dan dialog kerukunan antar umat beragama dan ditutup dengan doa kerukunan beragama yang dibawakan masing-masing tokoh agama," jelas Parulian.
Dalam perayaan ini tercipta kesepakatan bersama tokoh lintas agama yakni poinnya adalah mengusulkan kepada pemerintah kota Medan agar event kerukunan internasional menjadi agenda tahunan resmi kota Medan, kemudian mengusulkan kepada pemerintah kota Medan untuk merancang dan mewujudkan Kampung toleransi sebagai role model perwujudan kerukunan di kota Medan, serta meminta pemerintah kota Medan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama untuk membentuk Kampung toleransi. Hal ini disepakati oleh para tokoh agama mewakili yakni agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
(cr26/tribun-medan.com)
Foto : Foto bersama tokoh agama dalam perayaan hari toleransi internasional, di Catholic centre Medan, Rabu (16/11/2022)
Hari Toleransi Internasional di Medan
Jembatan Saling Menghargai Keragaman
berita Medan
Keuskupan Agung Medan
Parulian Silalahi
Perlintasan Kereta Api di Jalan Pantai Timur Makan Korban, Warga Mohon Agar Dipasangi Palang Pintu |
![]() |
---|
Diduga Adanya Kecurangan Dalam Pemilihan Peserta PPS, Begini Kata KPU dan Bawaslu Medan |
![]() |
---|
TAWURAN di Malam Imlek, Puluhan Remaja Diamankan, Ternyata Ada Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Gagal Bawa Motor Curiannya, Dua Maling di Garu I Nyaris Tewas Digebuki Warga |
![]() |
---|
Losber Sihotang Tewas Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang, Ini Harapan Warga Helvetia |
![]() |
---|