Berita Politik
Panda Nababan Sebut Jokowi dan Surya Paloh Sama-sama Punya Sifat yang Menakutkan, Lihai Balas Dendam
Politikus senior Panda Nababan menyebut akan sangat menakutkan dan pelik jika hubungan Surya Paloh dan Jokowi terus memanas.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Hubungan panas dingin antara Presiden Joko Widodo dengan Partai NasDem, khususnya Surya Paloh, belakangan ini sedang tidak baik-baik saja.
Keduanya disebut tak lagi dekat setelah Nasdem mencalonkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (calon) pemilihan presiden 2024 mendatang.
Soal panasnya hubungan kedua tokoh besar politik tersebut, politikus senior Panda Nababan menyebut akan sangat menakutkan dan pelik jika hubungan Surya Paloh dan Jokowi terus memanas.
Panda Nababan yang mengaku dekat dengan Jokowi juga dengan Surya Paloh menyebut bahwa baik presiden maupun Ketua Umum NasDem itu sama-sama pandai dalam membalas dendam.
“Jadi terus terang waktu TVOne memberikan judul Jokowi versus Surya Paloh saya terus terang galau,” ujar Panda dikutip dari Indonesia Lawyer Club.
“Bukan saja galau tapi takut kenapa? Dua-dua ini saya kenal dalam track record hidup mereka, mereka punya bakat untuk membalas,” tambahnya
Panda juga menjelaskan bagaimana cara kedua tokoh ini membalas dendam,
“Contohnya saat Surya Paloh yang dari awal puluhan tahun bersama saya waktu tahun 98 kemudian Panglima Sapri mau memeriksa Surya Paloh di kramat lima, kejadian itu seumur hidup di ingat Surya,”ujarnya
Lantas Panda menjelaskan bagaimana cara Surya Paloh membalaskannya kepada Panglima Sapri.
“Pembalasannya media Indonesia Metro tidak ada cerita tentang Sapri,” ujarnya
Panda Nababan juga menambahkan Surya Paloh disebut berani dalam menghadapi lawannya. Bahkan dia disebut pernah menantang Harmoko yang membredel media miliknya.
"Itu waktu dibredel Surya ke Harmoko saya tahu betul, dia bikin surat pribadi ke Harmoko katanya kalau laki kita ketemu di lapangan biar kupukul kau," sambungnya.
Sementara saat mencontohkan gaya balas dendam Jokowi, Panda Nababan bercerita soal Jokowi yang melakukan pembalasan ke Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Presiden Jokowi pada ulang tahun TNI di Cilegon pada 2017 dibuat jalan kaki hingga naik ojek saat Gatot menjabat sebagai Panglima TNI, sampai Istrinya presiden tiba setelah acara selesai, Gatot yang menyambut bersama Tito waktu itu.
“Mohon maaf bapak presiden rakyat begitu mencintai TNI, membludak semua tidak bisa terbendung, apa yang dikatakan Jokowi ya, ya katanya,” ujar Panda
Terus apa yang terjadi, diam-diam Jokowi menugaskan Pratikno.
“Lalu Pratikno telepon Kapolda Banten waktu itu Kapolda Banten Sigit Kapolri sekarang, kami tidak dilibatkan pak katanya, di telepon Korlantas sama Parmono Anum kami tidak dilibatkan, ooo begitu cara kau mengatakan saya” pungkasnya
“Satu bulan dua bulan kemudian di pesta anaknya Jokowi, Rizal Ramli disamping saya. Pan sudah tau Soeharto raja Jawa yang sadis,? ini lebih sadis lagi katanya,” sambungnya.
“Kau ngomong apa Rizal, kau lihat dulu dimana Gatot, Panglima Gatot itu duduk biasa-biasa di dekat anggota DPR staf kedutaan,” tambahnya
Panda menjelaskan, sementara kolega Gatot yakni Tito, Ryamizard, Luhut, Pratikno memakai mawar merah yang menandakan mereka menjadi panitia di acara tersebut.
Tak hanya itu, Gatot pun dicopot dari jabatannya, tapi yang menurutnya menarik ialah selang lima bulan sebelum pencopotan, Jokowi menjadikan Moeldoko jadi salah satu panitia di acara nikahan putrinya,
“ Itu style daripada Jokowi,” tuturnya.

Panda juga menambahkan pada saat Prabowo menjelekkan Jokowi di depan Luhut, Jokowi pun membalasnya dengan yang yang tak diduga.
“Belum lagi waktu Prabowo di tahun 2014, Prabowo itu dalam salah satu acara makan di hotel restoran Jepang di Grand Hyatt, Prabowo ngomong ke Luhut, bg ngapain abg bantu itu tukang andong, itu gak mungkin menang, Luhut berkata kau jangan sembarang ngomong lebih jago itu dari kau,” ujarnya
“Aduh tukang andong bagaimana bisa jadi presiden kata Prabowo, ok apa yang terjadi,” sambungnya
“Aku tanya Jokowi, mas'udah dengan cerita Prabowo sama Luhut? Oh sudah-sudah andongnya sudah saya suruh kirim, Andong yang mana? Yang untuk kirab budaya di luar daripada pikiran saya,” tambahnya
Panda juga menjelaskan saat itu Jokowi mengelilingi bundaran HI menaiki andong selama 3,5 jam, hanya untuk menunjukan ke Prabowo jika ia melihat Televisi dia akan melihat tukang Andong.
"Kalau saya lihat permainan ini cukup lah, dan kemudian juga saya pikir semoga tidak terjadi makin tajam dan makin runyam konflik ini," ungkap Panda Nababan
(cr30/tribun-medan.com)