Bumper Sibolangit
Jejak Rezim Soeharto di Bumi Perkemahan Sibolangit, Ratusan Masyarakat Terancam Diusir
Kekuasaan Soeharto ternyata ada dampak khusus terhadap masyarakat Bumi Perkemahan Sibolangit
Malahan, pemerintah menyerahkan pengelolaan lahan-lahan di sana kepada BUMN atau PTP.
"Rupanya pihak pemerintah memberikan kepada BUMn yang bergerak pada waktu itu untuk mengelola lahan ini semua," tuturnya.
"Dengan kata lain pihak Pemprov memberikan hak dan penguasaan kepada BUMN dari perkebunan untuk merawat lahan yang akan dia pakai ini," tambahnya.
Kala itu, para warga tidak berani untuk protes. Sebab, saat itu isu PKI masih menjadi momok ditengah masyarakat.
"Pada jaman rezim Soeharto masyarkat enggak ada yang berani protes dan bertanya. Karena kalau tidak dikasih lahan ini komandan Koramil langsung nuduh kami PKI," ungkapnya.
Beni menuturkan, ketika itu masyarakat di sana hanya bisa pasrah dan sabar menanti SHM mereka dikembalikan.
Seiring berjalannya waktu, lahan-lahan ratusan hektar itu ternyata tidak dikelola dengan baik oleh BUMN dan kembali menjadi semak belukar.
Kemudian, warga di sana kembali mencoba menggarap tanah tersebut dan menjadikannya lahan pertanian serta mendudukinya kembali.
"Pelan-pelan masyarakat yang merasa pemilik awalnya, kembali menguasai dan mengusahainya sebagai lahan pertanian kembali," ucapnya.
Ketika telah dikuasai lagi oleh masyarakat, tidak pernah adanya terjadi konflik di sana, dan masa reformasi tahun 1998 lahan - lahan tersebut dikembalikan kembali seutuhnya kepada masyarakat.
"Masa reformasi 98 rupanya karena di sana ada gejolak, masyarakat semakin luaslah yang dia usahai dan dia kuasai tanpa adanya perlawanan dari pihak BUMN," kata Beni.
Selama tahun 1998, mereka merasa tidak pernah ada masalah lagi menduduki lahan di sana.
Hingga akhirnya, pemerintah daerah pada Oktober 2022 lalu, meminta para warga untuk mengosongkan lahan-lahan di sana.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengklaim bahwa, mereka memiliki sertifikat tahun 1988 atas kepemilikan lahan di sana.
"Belakangan ini setelah banyaknya petani yang menguasai dan mengusahai lahan ini, berdirilah rumah-rumah diatas yang merasa memiliki lahan," katanya.