Viral Medsos

TikTok Buka Ribuan Lowongan di Tengah Meta dan Twitter PHK Massal

Saat sejumlah perusahaan seperti Meta dan Twitter melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, TikTok justru membuka ribuan lowongan kerja. 

HO / Tribun Medan
Cara Menghasilkan Cuan dari Live Streaming di TikTok dan Ketentuannya 

TRIBUN-MEDAN.COM - Saat sejumlah perusahaan seperti Meta dan Twitter melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, TikTok justru membuka ribuan lowongan kerja. 

Raksasa media sosial asal China itu berencana untuk terus merekrut pekerja baru.

Dikutip dari CNN, target perekrutan ini terkait dengan tujuan perusahaan untuk memastikan data pengguna AS diawasi oleh tim yang berbasis di Negeri Paman Sam tersebut.

Hal ini dilakukan di tengah pengawasan AS atas TikTok karena hubungannya dengan ByteDance, perusahaan induknya di China.

TikTok buka 4.000 lowongan kerja

CEO TikTok Shou Zi Chew mengonfirmasi perekrutan karyawan ini dalam sambutannya di Bloomberg New Economy Forum di Singapura.

"Kami selalu lebih berhati-hati dalam hal perekrutan. Pada tahap pertumbuhan kami ini, saya pikir kecepatan kami, irama kami, perekrutan tepat untuk kami," kata Chew.

Portal karir TikTok saat ini mencantumkan lebih dari 4.000 posisi global, meskipun tidak jelas seberapa sering situs perekrutan tersebut diperbarui.

Pada Oktober 2022, TikTok menjadi berita utama karena mencantumkan sejumlah lowongan baru terkait e-niaga.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut ingin menciptakan jaringan logistik dan pergudangan di Amerika Serikat.

"Kami masih merekrut. Walaupun, Anda tahu, dengan kecepatan yang menurut kami sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi," kata Chew pada konferensi minggu lalu.

PHK massal Meta dan Twitter

Seperti diketahui, Meta baru-baru ini mengatakan telah memangkas 11.000 pekerjaan di seluruh perusahaan.

Sejalan dengan Meta, Twitter juga memangkas sekitar setengah stafnya di bawah pemilik baru Elon Musk.

Sementara itu, Amazon mengonfirmasi bahwa mereka telah memulai pemutusan hubungan kerja yang luas.

Pemimpin perusahaan-perusahaan ini mengatakan mereka berkembang terlalu cepat, terutama selama pandemi karena konsumen mengalihkan kehidupan mereka secara online.

Sekarang, perusahaan teknologi ini menghadapi pukulan cepat dalam permintaan dan memotong ribuan posisi karena kondisi ekonomi global dan ketakutan akan resesi meningkat.

Kondisi ini dapat membantu TikTok untuk menenangkan kritik dan memperkuat posisinya di Amerika Serikat.

TikTok juga berpotensi untuk memperluas jaringannya ke produk baru.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved