Pabrik Minyak Goreng
Pabrik Minyak Goreng Baru di Sumut dengan Kapasitas Olahan 2.500 Ton per Hari
Saat ini di Sumatera Utara tengah berdiri pabrik minyak goreng yang baru saja dibangun PT Industri Nabati Lestari
Penulis: Angel aginta sembiring |
Pabrik Minyak Goreng Baru di Sumut, Kapasitas Olahan 2.500 Ton per Hari
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Holding Perkebunan Nusantara melalui salah satu anak usahanya yakni PT Industri Nabati Lestari (INL) membangun pabrik minyak goreng baru di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Simalungun, Sumatera Utara.
Adapun biaya yang telah digelontorkan untuk pembangunan pabrik minyak goreng ini sebesar Rp 1 triliun.
Rencananya, pabrik minyak goreng ini akan beroperasi pada Februari tahun 2024 mendatang.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN Ill (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, angka yang digelontorkan cukup besar, dimana nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaan yang akan bermanfaat bukan hanya bagi korpoorasi, tetapi juga bagi pemerintah daerah.
Ia mengatakan, pembangunan pabrik minyak goreng di Sumut ini merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban atau target yang harus dilaksanakan untuk mendukung apa yang menjadi program strategis nasional.
Menurut Ghani, terkait program strategis nasional yang berkaitan dengan minyak goreng, PTPN membuat program hingga tahun 2025.
Targetnya, bisa memproduksi 1,8 juta ton minyak goreng yang berasal dari 3 juta ton CPO.
"Saat ini produksi 2,9 juta ton, nantinya pada 2025 mendatang produksi sudah mencapai 3,5 juta. Jumlah produksi CPO dari PTPN Group yang dari 3 juta diolah menjadi industri hilir," ujarnya saat Ground Breaking Pabrik Minyak Goreng Ke-2, di Sei Mangkei Simalungun, Jumat (2/12/2022).
Dikatakan Ghani, terdapat dua hal penting dari pembangunan pabrik migor tersebut.
Bagi PTPN, ini merupakan bagian penguatan industri yang dikembangkan atau perluasan tanaman hingga 600 ribu hektare.
Disamping itu, secara sosial dan masyarakat, pihaknya ingin memastikan bahwa dari program tersebut, nantinya PTPN memiliki kapasitas apabila sewaktu-waktu untuk digunakan oleh pemerintah jika harga minyak goreng di pasar mahal.
"Oleh karena itu, pabrik ini didedikasikan bukan hanya untuk mendapatkan laba melainkan untuk menjadikan BUMN menjadi tangan pemerintah ketika suatu saat nanti harga migor susah, maka kita akan masuk kesana, " pungkasnya.
Bakal mengolah migor 2.500 ton sehari
Pabrik minyak goreng yang baru saja dibangun oleh PT Industri Nabati Lestari (INL) berkapasitas olahan 2.500 ton per hari.
Pabrik minyak goreng kedua tersebut, dibangun di lokasi yang sama dengan pabrik sebelumnya, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Simalungun, Sumatera Utara.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN Ill (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan pembangunan pabrik baru minyak goreng tersebut merupakan salah satu program strategis PTPN Group guna mengimplementasikan program strategis nasional (PSN).
Khususnya dalam hal Hilirisasi Komoditi Kelapa Sawit sebagaimana tertuang dalam Permenko Perekonomian nomor 9 tahun 2022.
"Selama lima tahun ke depan, PTPN Group akan terus meningkatkan hilirisasi sektor pangan melalui peningkatan Produksi CPO, dari 2,67 juta ton menjadi 3,3 juta ton. Serta peningkatan produksi minyak goreng hingga empat kali lipat, atau dari 460 ribu ton menjadi 1,8 juta ton minyak goreng per tahun," ujarnya.
Abdul menyampaikan sebelumnya PT Industri Nabati lestari (INL) telah memiliki pabrik pengolahan minyak sawit dengan kapasitas olah 750 ribu ton CPO per tahun, atau setara 579 ribu ton minyak goreng per tahun.
"Rencananya, pabrik baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024," tambahnya.
Sementara itu, Direktur PT Industri Nabati Lestari, Hasyim Toriq menyampaikan dengan adanya pabrik baru tersebut, maka ditargetkan di tahun 2024, total kapasitas pabrik pengolahan minyak goreng milik PT Industri Nabati Lestari dapat mencapai 1 juta ton CPO per tahun, atau setara dengan produksi minyak goreng sebesar 1 , 16 juta ton per tahun.
"Sejauh ini, rata-rata produksi mencapai 90 persen dari total kapasitas," ujar Hasyim.
Hasyim mengatakan, selama ini INL menjual produk minyak gorengnya ke pasar luar negeri maupun pasar domestik.
Untuk pasar domestik, saat ini PT Industri nabati lestari telah memiliki 4 brand minyak goreng antara lain Salvaco, INL, Nusakita dan Minyakita.
Dengan dukungan penuh dari PTPN Group, Hasyim optimis, INL akan mampu memberikan kontribusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun pasa dunia dengan kualitas dan harga bersaing.
"Dalam waktu dekat, untuk pemenuhan pasar Indonesia Timur, kami juga akan membangun pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng di sejumlah wílayah di Indonesia, salah satunya di Surabaya," pungkasnya.
(cr9/tribun-medan.com)