Pembangunan Jalan Tol

Pemko Tebingtinggi Gandeng BUMN agar Pembangunan Tol tak Buat UMKM Redup

Pembangunan proyek strategis nasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 143, 25 KM yang menghubungkan Kota Medan menuju kawasan Danau Toba.

Penulis: Anugrah Nasution |

Pemko Tebingtinggi Gandeng BUMN agar Pembangunan Tol tak Buat UMKM Redup

TRIBUN-MEDAN.com, TEBINGTINGGI - Pembangunan proyek strategis nasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 143, 25 KM yang menghubungkan Kota Medan menuju kawasan Danau Toba dan daerah kawasan industri Sei Mangkei dikhawatirkan oleh banyak pihak akan berdampak buruk bagi pelaku UMKM.

Jalur tol ini direncanakan yang membentang dari Kota Medan, Tebingtinggi, Pematangsiantar, Batubara, Asahan hingga Simalungun Danau Toba.

Banyak pihak yang takut imbas pembangunan tol ini akan membuat pelaku UMKM yang menggantungkan hidup dengan berjualan di sepanjang jalan lintas Sumatera akan kehilangan penghasilan.

Salah satu kota yang diperkirakan terdampak adalah Kota Tebingtinggi. Sebagai dearah pelintasan, kota Lemang dengan pelaku UMKM yang banyak berjualan di pintu tol Tebingtinggi akan kehilangan pasarnya.

Menanggapi hal tersebut Walikota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi menyatakan pihaknya optimis pembangunan tol JTTS berdampak positif bagi kota Tebingtinggi.

"Jalan tol itu proyek strategis nasional jadi untuk kota Tebingtinggi sendiri dipandang dari dua sisi yakni peluang dan tantangan. Namun kita melihat ini sebagai peluang karena akses kota Medan menuju Tebingtinggi itu semakin muda jadi akses ekonomi bisa semakin baik," kata Dimiyathi kepada Tribun, Rabu (7/12/2022).

Meski begitu, Dimiyathi menilai segala tantangan akibat pembangunan tol harus disikapi bersama. Menurutnya, tantangan ekonomi ke depan memiliki tantangan dengan atau tanpa pembangunan tol JTTS.

"Sedangkan tantangan sendiri hari kita hadapi ada tidak ada jalan tol ekonomi ke depan ada tantangan tersendiri dan ini yang harus kita sikapi," katanya.

Dimiyathi menyebutkan pihaknya sedang melakukan komunikasi kepada Kementerian BUMN supaya pelaku pelaku UMKM yang banyak di Kota Tebingtinggi tidak terdampak oleh pembangunan tol.

Pemko Tebingtinggi sebut dia, akan mencoba meminta kepada pengelola tol agar menyediakan tempat bagi pelaku UMKM.

"Kalau untuk membuka tempat jualan di res area Pemko Tebingtinggi tidak bisa memastikan itu, karena itu kewenanganya jalan tol. Tapi bagaimana kita nanti bekerja sama dengan tol apakah bisa. Karena res areanya itu sangat terbatas saat ini," kata dia.

"Ini kita sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN khususnya rumah BUMN Pertamina untuk mempromosikan UMKM dan produk produknya. Jadi Tebingtinggi sendiri yang harus mempromosikan prodak prodak UMKM nya sendiri," lanjut Dimiyathi.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved