Memilih Damai
3 Figur Terbaru yang Menonjol di Bursa Pemimpin Republik jelang Pemilu 2024, Isu Primordial Tak Laku
Tak terbatas pada isu primordial, pemilih rasional mulai mendasarkan pilihan pada program kerja serta track record sang calon pemimpin.
TRIBUN-MEDAN.com - Pemilih rasional mulai memetakan alternatif calon pemimpin yang akan dipilih dalam Pemilu 2024.
Tak terbatas pada isu primordial, pemilih rasional mulai mendasarkan pilihan pada program kerja serta track record sang calon pemimpin.
"Muncul tiga nama figur di luar (etnis) Jawa. Mereka adalah Erick Thohir, Sandiaga Salahuddin Uno, hingga Ridwan Kamil," kata Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu beberapa waktu lalu sebagaimana dikutip dari Surya (Tribun Network).
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi dan Karang Taruna Saling Ancam, Ternyata Ini Duduk Perkaranya
Hal ini disampaikan Yohan saat menjadi narasumber pada talkshow bertema "Memilih Damai: Yang Muda Yang Primordial?" di Aula Soetandyo Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Diskusi ini juga menghadirkan Pengamat Ekonomi Politik, Fachry Ali, Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Pradipto Niwandhono sebagai narasumber.
Tri Mulyono (Penanggung Jawab/Wakil Pimpinan Redaksi Harian Surya) dan Paramitha Soemantri (presenter senior) bertindak sebagai moderator.
Baca juga: Ini Daftar UMK 32 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara yang Sudah Ditetapkan Gubernur Edy Rahmayadi
Bagi Yohan, munculnya ketiga nama figur tersebut menunjukkan pemilih mulai rasional dengan melepas isu primordial.
Pemilih tak lagi terkesan dengan latar belakang etnis atau suku tertentu, namun lebih kepada program hingga pengalaman.
Terutama, bagi pemilih milenial. Ketiga figur yang dikenal juga aktif di media sosial tersebut dinilai telah menghadirkan banyak program keberpihakan kepada calon pemilih di bidang kerja masing-masing.
"Mereka ini kan juga aktif di media sosial. Kontennya dekat dengan anak muda yang mungkin apabila dinilai kalangan tua, ini terlalu receh. Namun, konten seperti ini yang justru interaktif dan memiliki eksposur yang tinggi dari anak muda," katanya.
Dengan munculnya figur tanpa mengenal latar primordial seperti asal kedaerahan, maka pemilu berjalan baik. Nantinya, kampanye akan banyak diisi dengan adu gagasan.
Menurutnya, di dua pemilu terakhir, tak banyak isu program yang dibawa dalam kampanye. Sebaliknya, isu primordial justru lebih banyak dimunculkan yang mengakibatkan polarisasi.
Adu gagasan harus diutamakan, mengingat pemilih rasional yang berasal dari pemilih mulai atau milenial jumlahnya cukup besar pada 2024 mendatang. Angkanya, mencapai nyaris 50 persen terhadap potensi jumlah pemilih.
"(calon pemimpin) menyampaikan soal keseharian mereka di masing-masing tugas. Pemilih akan cenderung memilih figur yang bisa menghadirkan solusi dari masalah mereka. Termasuk, penguatan demokrasi, dan program yang langsung menyentuh pemilih," katanya.
Pengamat Ekonomi Politik, Fachry Ali, menyambut baik hasil survei tersebut. Ini menjadi alarm bagi kandidat untuk tak boleh hanya sekadar menjual isu primordial.
Memilih Damai
3 Figur Capres
pemilu 2024
Menteri BUMN Erick Thohir
Erick Thohir
Sandiaga Uno
Ridwan Kamil
Nama Erick Thohir Mengemuka Jadi Cawapres 2024, Dinilai Punya Modal dan Sederet Kisah Sukses |
![]() |
---|
Dekan Fisip UI Sebut Popularitas jadi Bagian Vital dalam Dunia Politik Menuju Pilpres 2024 |
![]() |
---|
3 Capres Paling Top, Anies-Ganjar-Prabowo Miliki Elektabilitas Tinggi, Dominasi 60 Persen |
![]() |
---|
Ray Rangkuti Analisa Isu Jawa Non Jawa Tak Lagi Relevan pada Pemilu 2024, Ini yang Jadi Tolok Ukur |
![]() |
---|
Pesan Meutia Hatta pada Capres 2024, Pahami UUD dan Pancasila bila Ingin Lurus |
![]() |
---|