News Video
Sidak Pasar, Satgas Pangan Gabungan Masih Temukan Harga Pangan Naik Jelang Natal dan Tahun Baru
Satgas pangan Sumut Subdit Industri Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sumut dan Dinas Perindag Sumut lakukan Sidak ke pasar dan distributor pangan
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Satgas pangan Sumut yang terdiri dari Subdit Industri Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sumut dan Dinas Perindag Sumut melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar dan distributor pangan.
Beberapa diantaranya pasar MMTC dan gudang telur di Mabar dan Tanjung Morawa.
Dari sidak yang dilakukan sejak Rabu siang hingga sore, Satgas pangan menemukan sejumlah bahan baku makanan yang naik menjelang Natal dan tahun baru.
Kenaikan harga yang paling tinggi ialah cabai hingga Rp 4 ribu hingga Rp.5 ribu perkilogram.
"Tetapi ini cenderung agak naik tetapi naiknya enggak terlalu tinggi adalah perbedaan sekitar 4-5 ribu yang naik. Pasti kalau pedagang kecil dan pedagang besar naiknya itu agak banyak, agak tinggi,"kata Mugiono, Petugas Satgas Pangan dari Dinas Perindag, Rabu (14/12/2022).
Kemudian kenaikan harga disusul daging ayam yang awalnya Rp 29 ribu sekarang Rp 35 ribu perkilogramnya .
Mugiono menerangkan, kenaikan harga daging ayam potong ini karena stok ayam yang menipis akibat curah hujan tinggi.
Kemudian curah hujan menyebabkan banyak ayam penyakitan sehingga pedagang yang biasanya memesan 300 ekor ke agen kini cuma 200 ekor.
Lalu harga telur paling murah per butir Rp 1.750 dan tertinggi tertinggi Rp 1.950 rupiah .
Beranjak ke PT Mabar Feed Indonesia, di Jalan Rumah Potong Hewan, perusahaan ini kehabisan stok telur.
Biasanya perusahaan ini memproduksi 7.500-8000 butir telur perhari namun saat ini sudah kehabisan dibeli.
Kepada petugas mereka mengaku 70 persen telur ayam produksinya dijual di Sumut, kemudian 30 persen dikirim ke luar Sumut.
Untuk harga jual kepada toko perusahaan ini menjual dengan harga Rp 1.500 per butirnya.
Sidak berlanjut di sebuah perusahaan bernama PT Hamparan Proteindo di Tanjung Morawa.
Disini mereka mengaku mengambil telur ayam dari 8 supplier dengan harga Rp 23.910 perkilogram dan dijual kembali dengan harga Rp 25.410 perkilogram.
Saat ini mereka memiliki stok telur ayam sebanyak 16 ton atau 263.100 butir.
Meski ada kenaikan pada beberapa komoditi Satgas pangan gabungan Polda Sumut dan Disperindag Pemprov Sumut meyakini stok aman hingga 15 hari kedepan.
"Dari keseluruhan yang kita pantau ada kenaikan tetapi tidak signifikan, stok aman sampai 15 hari kedepan stok aman."
(cr25/www.tribun-medan.com).