Reshuffle Kabinet Jokowi

Jawaban Presiden Jokowi Kala Ditanya Kapan Reshuffle: Besok, Bisa Jumat, Bisa Senin, Selasa, Rabu

Namun hingga kini, belum ada kepastian kapan reshuffle tersebut akan dilakukan. Saat ditanya wartawan pun presiden Jokowi tidak menjawab dengan tegas

Editor: Liska Rahayu
HO
Jawaban Presiden Jokowi Kala Ditanya Kapan Reshuffle: Besok, Bisa Jumat, Bisa Senin, Selasa, Rabu 

"Supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," ujar Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Seiring munculnya isu-isu menteri NasDem bakal dicopot, muncul dua nama yang disebut pengamat berpotensi menjadi pembantu Jokowi yang baru.

Mereka adalah Budiman Sudjatmiko dan mantan Panglima TNI, Andika Perkasa seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (26/12/2022).

Berikut ini profil Budiman Sudjatmiko dan Andika Perkasa, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Budiman Sudjatmiko

Menurut pengamat sekaligus Direktur Politik Perundang-undangan 2Indos, Khalid Akbar, sosok Budiman Sudjatmiko dinilai berpotensi masuk dalam kabinet Jokowi.

Budiman Sudjatmiko saat ditemui awak media di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2022) malam (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Rekam jejak Budiman sebagai aktivis 1998, dinilai Khalid membuat politikus PDIP itu terbukti mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

"Kita punya Generasi 1998 yang terbukti memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengurus dan menyelesaikan persoalan bangsa, di antaranya seperti Budiman Sudjatmiko," kata Khalid, Minggu (25/12/2022).

Dikutip dari situs pribadinya, Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada 10 Maret 1970.

Kendati demikian, Budiman juga menghabiskan banyak waktu di Bogor dan Yogyakarta.

Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI fraksi PDIP ini adalah mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi.

Keaktifannya dalam diskusi dan berorganisasi membawa Budiman dikenal sebagai satu diantara aktivis reformasi yang menentang rezim Orde Baru.

Dilansir Kompas.com, Budiman divonis 13 tahun penjara pada 1997 karena dituding menjadi aktor intelektual kerusuhan 27 Juli 1966 atau Peristiwa Kudatuli.

Namun, ia hanya menjalani hukumannya selama 3,5 tahun lantaran mendapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Desember 1997.

Sumber: Warta kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved