Berita Artis
Abidzar, Anak Mendiang Uje Nyaris Ingin Bunuh Diri karena Tak Tahan Dihujat : Capek Jadi Anak Ustadz
Abidzar Al Ghifari hingga kini terus menjadi sorotan karena gaya berpakaian yang dinilai berbeda padahal ia adalah anak dari seorang pendakwah.
TRIBUN-MEDAN.com- Abidzar Al Ghifari hingga kini terus menjadi sorotan karena gaya berpakaian yang dinilai berbeda padahal ia adalah anak dari seorang pendakwah.
Ya, seperti diketahui Abidzar Al Ghifari merupakan putra dari mendiang Ustaz Jefri Al Buchori dan Umi Pipik.
Abidzar Al Ghifari sering kali mendapat cibiran karena dianggap tak menggambarkan dirinya sebagai anak seorang pemuka agama.
Baca juga: Ebenezer Hutahaean Tewas di Tempat, Diduga Ugal-ugalan Kemudikan Honda Jazz, Ini Foto-fotonya
Hal itu membuat Abidzar Al Ghifari geram, pasalnya ia tak ingin terus disangkutpautkan dengan profesi mendiang ayahnya itu.
Bagi Abidzar, ia bebas memilih jalan hidupnya sendiri asal tidak melakukan hal-hal yang diluar batas dan merugikan keluarganya.
Saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube YouTube The Leonardo's, Abidzar pun meluapkan isi hati dan kekesalannya selama ini.
Baca juga: Polda Sumut Tambah 40 Tilang Elektronik di Tahun 2023, Catat Lokasinya
Abidzar menyebut dirinya tak suka pada seseorang yang terlalu berlebihan memahami agama, atau fanatik hingga gampang mencemooh orang lain.
“Gue gak pernah suka sama orang yang mabok agama, yang terlalu fanatik dengan agama” ungkap Abidzar .
Dirinya menyebut bahwa orang yang terlalu berlebihan dalam beragama itu tidak santai, padahal agama merupakan duatu hal yang mudah dilakukan dalam hidup.
Baca juga: Lakalantas Maut Ringroad Medan, Pengendara Wanita Meninggal Dunia, Sopir Truk Kontainer Kabur
“Harusnya sesimpel itu dalam menjalankan agama, yang penting lu inget tuhan lu, menjalankan semua yang disuruh sama tuhan lu.”
“Enggak perlu judge orang sana sini, rosul pun gak suka kalau lu nyuruh solat tapi ga sholat", ujar Abidzar.
Anak kedua almarhum Uje ini pun mengaku berat hidup sebagai anak seorang pendakwah tersohor.
Bahkan karena hal itu, Abidzar sampai terlintas untuk mengakhiri hidupnya.
"Sempat mau bunuh diri, to be honest," kata Abidzar.
Ia lelah dengan semua tuntutan orang kepada dirinya yang menginginkan agar ia mengikuti jejak Uje sebagai pendakwah.
Karena tuntutan itu, Abidzar tidak bisa melakukan apa yang ia mau. Bahkan untuk sekadar berpakaian pun menjadi sorotan.
"Gue nggak bisa melakukan apa yang orang-orang seumuran gue lakuin.”
“ Ya gue pengin nongkrong, pakai celana pendek, gue ngerokok nggak bisa, pengin ber fashion begini, begitu, gue nggak bisa," curhat Abidzar.
"Gue capek aja gitu jadi anak ustadz, gue anak yang masih di bawah 15 tahun. Gue nggak tau bagaimana cara menghadapinya," sambungnya.
Bahkan pernah Abidzar mencoba memakai anting untuk pelengkap fashionya, namun ia langsung dicibir banyak orang.
"Gue cuma pakai anting doang dihujat sana-sini," ujarnya.
Tak tahan melihat kelakuan masyarakat, Abidzar sangat ingin membawa keluarganya untuk segera meninggalkan Indonesia.
"Gue pengin keluar dari Indonesia kalau gue bisa. Gue pengin bawa keluarga gue ke luar negeri," ungkapnya.
Abidzar Al-Ghifari sudah tidak tahan dengan lingkungan Indonesia yang menurutnya merusak mental.
"Lingkungan Indonesia nggak sehat banget," jelas lelaki 21 tahun itu.
Abidzar Al-Ghifari kemudian mencontohkan salah satu kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang sering ia alami.
"Semua orang itu cukup melihat kita dari cover-nya saja," tutur Abidzar Al-Ghifari.
Namun, ada kekhawatiran dalam benak Abidzar tentang keselamatan ibunya, Umi Pipik.
Abidzar takut ibunya itu diperlakukan buruk jika memilih tinggal di luar negeri, sebab Umi Pipik menggunakan cadar.
"Gue masih takut nyokap gue bakal diserang sana-sini karena dia pakai cadar," ujar Abidzar.
Bila memang tidak punya pilihan selain menetap di Indonesia, Abidzar Al-Ghifari berharap dirinya dan sang ibu segera berpulang agar menemukan ketenangan.
"Kalau bisa mati cepat, mati cepat bareng-bareng deh. Bakal lebih tenang mungkin kami di sana," pungkas Abidzar Al Ghifari.
(cr18/tribun- medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.