Berita Viral
Dianggap Bikin Bising, Warga di Medan Mulai Resah dengan Maraknya Permainan Lato-lato
Permainan Lato-lato menjadi ramai beberapa waktu belakangan ini. Permainan ini pun dimainkan berbagai usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Permainan Lato-lato menjadi ramai beberapa waktu belakangan ini. Permainan ini pun dimainkan berbagai usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Mainan yang disebut dapat melatih keseimbangan ini, awalnya mendapat sambutan baik oleh masyarakat karena dianggap mampu mengalihkan kecanduan gadget bagi anak-anak.
Namun, belakangan banyak kontroversi yang terjadi ditengah masyarakat. Mulai dari memainkannya sembarangan sehingga membahayakan orang lain, hingga suaranya yang dianggap cukup mengganggu.
Salah satunya Risma (25) warga kelambir V ini mengaku terganggu dengan suara lato-lato yang dimainkan anak-anak disekitar rumahnya.
"Di lingkungan rumah banyak juga anak-anak yang bermain lato-lato dan itu lama. Irama dan ketukan lato-lato itu sangat mengganggu, ya membuat saya bawaannya emosi terus. Selain di lingkungan rumah, di jalan juga ramai sekali yang main lato-lato ini," ungkapnya kepada Tribun Medan, Selasa (10/1/2023).
Hal senada disampaikan oleh Rizky (30) dirinya kerap terganggu oleh suara lato-lato di tempat umum, ia menyarankan untuk menerapkan aturan memainkan lato-lato ini.
"Menurut saya sudah jadi tidak ada aturannya, dimana-mana main, ditempat umum, memang anak lepas dari gadget tapi kalau jadi candu juga mainan ini kan nggak bagus," tuturnya.
Disisi lain juga ada Andi yang merasakan keresahan sama terhadap Lato-lato ini. Suaranya yang sangat mengganggu dan cukup membahayakan jika dimainkan pada sembarang tempat.
"Suaranya sihh yang paling mengganggu, saya bangun pagi itu bukan alarm lagi yang bangunkan, tapi lato-lato," ungkapnya.
Lain pendapat dengan Agus, ia mengatakan fenomena Lato-lato ini lebih baik dari pada anak-anak terfokus dengan gadget.
Dengan bermain Lato-lato anak menjadi lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya. Hal ini pun dapat dilihatnya dengan bagaimana antusias dan bergembira anak ketika memainkannya.
"Sepanjang jalan pulang saya lihat anak-anak main ini, mereka begitu asik dan bergembira memainkannya. Hal ini saya rasa menjadi sebuah fenomena, dimana mereka menemukan dunia yang lebih asik dibanding gadgetnya," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.