PSMS

Striker PSMS Medan Nico Malau Sebut Pengurus PSSI Sudah Tak Takut Tuhan

Nico Malau mengatakan Exco dan pengurus PSSI sudah tidak takut Tuhan lagi dan tidak memiliki hati nurani.

Tribun Medan/HO
Penggawa PSMS Medan, Nico Malau berebut bola atas dengan pemain KS Tiga Naga dalam laga uji coba di Stadion Teladan, Medan, Senin (15/8/2022).  

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Keputusan PSSI untuk tidak melanjutkan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 mendapat tanggapan dari penggawa PSMS Medan, Nico Malau. Ia pun meluapkan kekecewaannya kepada induk sepakbola Tanah Air itu.

Dikatakannya, Exco dan pengurus PSSI sudah tidak takut Tuhan lagi dan tidak memiliki hati nurani. Pasalnya, menurut Nico, banyak kerugian yang didapat pelaku sepakbola akibat keputusan itu.

"Dari dulu selalu ada polemik. Berharap ada perubahan tapi lihat lah sekarang malah makin hancur karena apa, pengurusan PSSI Tuhan pun udah ga ditakuti mereka lagi," katanya kepada Tribun Medan, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2 pada SR Guncang Aceh Singkil, Ini Penjelasan BMKG

"Saya pribadi sebagai pemain PSMS Medan sangat kecewa dan sedih Liga 2 diberhentikan, kasihan pengurus klub sudah banyak keluar biaya dan rugi banyak. Para pemain juga menjadi korban karena pemutusan kontrak kerja," ujarnya lagi.

Dikatakan Nico, manajemen klub sudah mengeluarkan banyak biaya dan para pemain harus diputus kontrak kerjanya berakhir menjadi pengangguran.

"Sudah tidak ada lagi hati nurani Exco PSSI serta jajaran nya, seharusnya masih bisa kan di kongres biasa dirapatkan lagi bersama tim semua, ini benar-benar sudah kejam dan tidak manusiawi dan tidak bisa dibiarkan," katanya lagi.

Menurut pesepakbola asli Medan itu, dari keputusan PSSI tersebut bisa membuat skena sepakbola Tanah Air semakin lebih hancur ke depannya. Apa lagi, kompetisi Liga 1 juga digelar tanpa sistem degradasi.

Nico pun meminta, saat forum Kongres Biasa PSSI nanti, klub-klub yang menginginkan kompetisi Liga 2 dihelat kembali untuk bersuara. Menurutnya, nasib pesepakbola dan kompetisi itu berada di tangan klub.

"Sekarang tinggal tergantung semua klub Liga 2 ini, kalau memang mayoritas klub mengaku Liga 2 ingin dijalankan, ya sudah pada saat kongres biasa suarakan keras di situ. Banyak sistem atau solusi agar Liga 2 tetap bisa di gelar," ucapnya.

"Tapi sekarang klub lain berani tidak bersuara keras, kalau PSMS setahu saya memang ngotot Liga 2 berjalan. Tapi kita lihat tim lain berani tidak bersuara pada saat kongres. Jangan cuma koar-koar di media saja, sungguh tragis betul jika benar Liga 2 ini berhenti dan tidak dilanjutkan," katanya lagi.

Disinggung mengenai aktivitasnya saat kompetisi Liga 2 resmi dihentikan, Nico mengaku ia bakal fokus mengurus akademi sepakbola yang sudah didirikannya.

"Ya saat ni fokus dulu urus yayasan Anima 17 di Binjai. Karena kebetulan saya memang sudah dirikan yayasan academy anak-anak di sepakbola dan futsal," ujarnya.

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved