Berita Medan
Para Seniman Kecewa dan Merasa Tak Dihargai, Disdikbud Medan Gusur Sanggar di Taman Budaya
Disdikbud Medan keluarkan Surat Edaran agar kepada seluruh sanggar yang ada di lokasi Taman Budaya untuk dikosongkan.
Penulis: Anisa Rahmadani |
Disdikbud Medan Gusur Sanggar di Taman Budaya, Para Seniman Kecewa dan Merasa Tak Dihargai
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan memberikan Surat Edaran kepada seluruh sanggar yang ada di Taman Budaya untuk mengosongkan gedung yang ada di area tersebut.
Tribun Medan pun melakukan pemantauan ke Taman Budaya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (31/12023).
Amatan Tribun Medan beberapa seniman dari sanggar yang ada di Taman Budaya terlihat tengah sibuk mengangkut barang-barang dari dalam bangunan yang ada di lokasi tersebut
Bukan hanya itu, bahkan saat ini tengah ada pembangunan di area halaman Taman Budaya.
Saat ini ada dua dinas yang menempati Taman Budaya,di antaranya Dinas Pariwisata, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.
Perintah untuk mengosongkan tempat tersebut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan membuat para seniman merasa tersinggung.
Pasalnya dalam Surat Edaran Disdikbud Medan itu tertulis yang dimaksud untuk mengosongkan rumah ataupun warung pribadi yang ada di area tersebut.
"Untuk itu kami mengeluarkan surat peringatan II agar saudara mengosongkan dan membongkar sendiri rumah tinggal, tempat berjualan atau warung yang berada di lokasi Taman Budaya paling lama hari Sabtu (28/1/2023), Jika sampai batas waktu tersebut belum dilakukan pengosongan maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan pembongkaran langsung," Isi tulisan surat edaran yang ditandatangani langsung oleh Kadisdikbud Kota Medan, Laksamana Putra.
Seniman dari Perfilman Kota Medan, Ayat Pradikta mengaku keputusan yang ditulis Disdikbud Kota Medan tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
"Di situ yang tertulis untuk para pedagang, tapi kenyataannya kami juga disuruh angkat kaki dari rumah ini," jelas Ayat, Senin (30/1/2023).
Meski surat itu ditujukan ke pedagang, nyatanya para seniman juga mendapatkan SE yang sama.
"Dan memang benar penggusuran itu terjadi dan kami menyayangkan sikap mereka," ucapnya.
Ayat mengatakan, sikap Disdikbud Kota Medan itu terkesan seperti tidak menghargai keberadaan para seniman yang ada di Kota Medan maupun Sumut.
"Memang benar karena mereka tidak ada lakukan pendekatan kepada kami terkait ini, lalu mereka melakukan tindakan secara sepihak artinya apa memang ingin melakukan penggusuran terhadap seniman," ucapnya.
Penggusuran terhadap para seniman ini kata Ayat, pertama kali dan satu-satunya yang terjadi di Indonesia.
"Ini satu-satunya pertama kali di Indonesia seniman di gusur beda dengan Tim, tim itu tidak digusur tapi mereka di ganggu saja. Kalau kita memang jelas d gusur karena kita dikasih surat meskipun secara hukum surat mereka salah karena yang dituju bukan sanggar," jelasnya.
Kini, Ayat pun menyuarakan pernyataan sikap tegas, selain tidak akan pernah ke Taman Budaya lagi, ia juga akan mengajak komunitas perfilman Sumut untuk tidak lagi berhubungan dengan Disdikbud Kota Medan.
"Langkah saya tidak macam-macam cuman saya akan pengaruhi seluruh teman-teman perfilman untuk tidak berhubungan dengan Dinas-dinas yang ada di Pemko Medan," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Aprion, seorang seniman yang mendirikan Laboratorium Sastra di Taman Budaya.
Diakui Aprion, laboratorium yang ia bangun bersama rekannya tanpa bantuan dari Pemko Medan, kini pada akhirnya terpaksa dibongkar.
Menurutnya, jika Disdikbud Kota Medan mau mengumpulkan seluruh seniman, maka tidak akan ada pemberontakan.
"Saya kira kita tak paham, katakanlah mereka bilang yang digusur itu warung dan sebagainy,a tapi nyatanya di belakang aksi-aksinya itu adalah penggusuran sanggar," ungkapnya.
Padahal, kata Aprion, Laboratarium Sastra tempat belajar atau informasi mahasiswa sastrawan di Taman Budaya itu sudah banyak peminatnya.
"Sanggar itu laboratarium itu saya bangun bersama-sama tanpa bantuan Pemko tapi itu juga di gusur," jelasnya.
Sekarang, dengan adanya penggusuran ini, para sastrawan akan belajar dan berkreasi di tempat masing-masing.
"Karena kami tidak punya tempat lagi dan itu bisa merugikan banyak para mahasiswa," jelasnya.
Aprion mengatakan, upaya Disdikbud Medan untuk mempercantik Taman Budaya merupakan langkah yang tepat, tetapi tidak dengan menghilangkan sanggar para seniman.
"Baguslah kalau mau dirapikan, tetapi alangkah baiknya kenapa tidak dipanggil dulu para seniman kita pasti akan dukung Pembangunannya jika mereka datang dengan baik," sebutnya
Begitupun dengan Seniman Musik Kota Medan, John.
Dirinya juga menyayangkan sikap Disdikbud Kota Medan tersebut.
"Para seniman ini bisa di ajak bicara mau Wali Kota memajukan Mural dan Digidoy itu sah-sah saja malah bagus jikapun nanti dua komunitas itu di tempatkan di Taman Budaya juga sangat bagus tetapi seharusnya Wali Kota juga ingat seniman yang ada di Kota Medan tidak boleh dihilangkan," kata, John.
Sebab selama ini, kata John, Pemko Medan tidak pernah memberikan dukungan penuh kepada seniman asli Kota Medan.
"Digidoy dan Mural itu memang sebuah seniman tapi bukan asal Kota Medan, padahal kami pun tidak pernah meminta makan dengan Pemko Medan tetapi janganlah juga tempat kreatifitas kami di gusur seperti ini," jelasnya.
Selain itu, seniman dari bidang teater, Hafidz juga mengaku belum mengetahui pasti bakal seperti apa pembangunan di Taman Budaya ini.
Dijelaskan Hafidz, bahwa perwakilan Disdikbud Kota Medan telah datang ke sini.
Namun, bukan untuk bertemu dengan seniman, hanya untuk memanggil beberapa orang agar membantu Disdikbud Kota Medan dalam menyebarkan surat edaran penggusuran tersebut.
Meski ada penggusuran, kata Hafidz, ia bersama rekannya mengaku akan tetap tinggal di teater tersebut.
"Langkah yang kami lakukan yang kami inginkan pihak terkait untuk ajak kami berdiskusi kasih tau kami ke depan kami bakal dimana, apa yang harus dilakukan dan lain-lain bukan dengan surat edaran. karena ini kali Pertama Pemerintah menggusur para seniman," ujarnya.
Hingga saat Ini Tribun Medan masih berupaya mengkonfirmasi hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.
(cr5/tribun-medan.com)
| RS Adam Malik Ajak Warga Hidup Sehat Lewat Layanan Gratis di Peringatan HKN ke-61 |
|
|---|
| PN Medan Vonis 11 Bulan Dua Penjaga Hiburan Malam, Halangi Polisi saat Penggerebekan |
|
|---|
| Kapolrestabes Medan Tinjau Langsung Program Makanan Bergizi Gratis di SD Medan Estate |
|
|---|
| 43 Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro, Kapolrestabes:Sudah Ada Fakta-fakta Baru |
|
|---|
| Polsek Medan Tembung Tangkap "Rayap Besi" Membongkar Jalan di Kawasan Selamat Ketaren |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.