News Video

Prabowo Subianto Singgung Soal Loyalitas Hingga Musuh Dalam Selimut di Perayaan HUT ke-15 Gerindra

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal loyalitas hingga musuh dalam selimut. Lantas siapa sosok yang dimaksud dalam sindiran Prabowo?

TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah sindiran dilontarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat perayaan ulang tahun ke-15 Partai Gerindra.

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyinggung soal loyalitas hingga musuh dalam selimut.

Lantas siapa sosok yang dimaksud dalam sindiran Prabowo Subianto?

Secara terang-terangan Prabowo Subianto mengungkapkan sifat bangsa Indonesia yang tidak baik.

Satu sifat yang dimaksud adalah warga Indonesia yang senang melihat orang lain susah.

"Di bangsa kita ada juga sifat-sifat tidak baik. Yaitu senang melihat orang susah, susah melihat orang seneng. Iya kan?" ucapnya

Kemudian, Prabowo Subianto juga mengatakan istilah menggunting dalam lipatan.

Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyebut istilah musuh dalam selimut.

Prabowo berpendapat bahwa sifat tidak baik itu merupakan keturunan dari nenek moyang terdahulu.

Pihaknya pun memperingatkan bahwa Partai Gerindra tak boleh memiliki sifat seperti yang ia katakan.

"Apalagi? menggunting dalam lipatan. Musuh dalam selimut. Bayangkan, ini semua dari nenek moyang kita mengingatkan kita bahwa itu ada sifat-sifat semacam itu. Gerindra, tidak boleh. Gerindra, adalah Kebangkitan Baru Indonesia Raya," tuturnya.

Dalam pidatonya, Prabowo membeberkan bahwa dirinya kerap dikhianati.

Meski begitu, ia tak pernah ambil pusing.

Bagi Prabowo, yang terpenting dirinya bukan orang yang melakukan pengkhianatan tersebut.

"Ada yang mengatakan Prabowo Subianto sering dibohongi, Prabowo Subianto sering dikhianati, tidak ada masalah! Yang penting adalah Prabowo Subianto tidak bohong dan tidak berkhianat," ucapnya.

Sementara Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi mengomentari pidato Prabowo.

Menurutnya, pernyataan Prabowo soal loyalitas sangatlah multitafsir.

Namun pihaknya menilai pernyataan Prabowo bisa menjadi indikasi bahwa ia berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal ini dikarenakan, Prabowo berulang kali memuji kepemimpinan Jokowi.

Di satu sisi, sindiran tersebut bisa jadi ditujukan untuk Partai NasDem yang diduga bermanuver untuk kepentingan Pemilu 2024.

Kemudian, Ari Junaedi juga mengomentari soal sindiran Prabowo terkait pengkhianatan dan musuh dalam selimut.

Menurutnya, istilah tersebut sengaja dilontarkan untuk memperingatkan oknum yang tidak loyal.

Pihaknya menduga sindiran tersebut ditujukan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yakni Sandiaga Uno.

Ari Junaedi mengatakan sindiran tersebut bisa dikaitkan dengan isu perjanjian politik antara Prabowo Anies Baswedan Sandiaga Uno.

Selain itu, terdengar isu rencana manuver Sandiaga Uno hengkang dari Gerindra dan beralih ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dikabarkan beralihnya Sandiaga Uno lantaran kepentingan pemilu presiden.

Diketahui sebelumnya, Partai Gerindra merayakan ulang tahun ke-15 pada Senin (6/2/2023).

Dalam perayaan tersebut, Prabowo Subianto berpidato yang berisi sejumlah sindiran.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Bicara Soal Loyalitas dan Musuh dalam Selimut, Siapa yang Disinggung dalam Pidato Tersebut?,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved