Berita Internasional

UPDATE Gempa Turki-Suriah:Jumlah Korban Tewas Melebihi 11.000 Jiwa, Asa Temukan yang Selamat Memudar

Jumlah korban jiwa akibat gempa Turki-Suriah dikonfirmasi melebihi 11.000 tewas per Rabu (8/2/2023) petang waktu Indonesia, dan kemungkinan masih aka

Editor: Liska Rahayu
reuters via dailysabah
KORBAN GEMPA TURKI YANG SELAMAT: Seorang wanita tua duduk di tengah puing-puing bangunan setelah gempa bumi di Gaziantep, Türkiye tenggara, 7 Februari 2023. (Reuters via DailySabah) 

TRIBUN-MEDAN.com - Jumlah korban jiwa akibat gempa Turki-Suriah dikonfirmasi melebihi 11.000 tewas per Rabu (8/2/2023) petang waktu Indonesia, dan kemungkinan masih akan bertambah.

Hampir tiga hari usai gempa M7,8 melanda, harapan untuk menemukan penyintas di reruntuhan pun semakin memudar.

Hingga berita ini diturunkan, petugas dan relawan di Turki dan Suriah masih melakukan pencarian di reruntuhan, berharap menemukan tanda-tanda kehidupan di antara puing bangunan.

Badan penanggulangan bencana Turki melaporkan, jumlah korban jiwa di negaranya telah melampaui 8.500 orang.

Sementara di Suriah, pemerintah di Damaskus melaporkan lebih dari 1.200 tewas. Di wilayah yang dikuasai pemberontak, organisasi relawan melaporkan sedikitnya 1.400 tewas.

Turki sendiri telah menerjunkan puluhan ribu personel ke wilayah terdampak bencana. Lebih dari 20 negara juga mengirimkan regu penyelamat ke Turki.

Ozel Pikal, mantan jurnalis yang membantu operasi penyelamatan di Malatya, kota di tengah-timur Turki, menduga sebagian korban selamat mati membeku karena suhu di daerah itu mencapai minus 6 derajat Celsius.

KORBAN GEMPA TURKI YANG SELAMAT: Seorang wanita tua duduk di tengah puing-puing bangunan setelah gempa bumi di Gaziantep, Türkiye tenggara, 7 Februari 2023. (Reuters via DailySabah)
KORBAN GEMPA TURKI YANG SELAMAT: Seorang wanita tua duduk di tengah puing-puing bangunan setelah gempa bumi di Gaziantep, Türkiye tenggara, 7 Februari 2023. (Reuters via DailySabah) (reuters via dailysabah)

"Hari ini bukanlah hari yang baik, karena per hari ini, tidak ada harapan yang tersisa di Malatya," kata Pikal kepada Associated Press.

"Tidak ada yang keluar hidup-hidup dari reruntuhan," kata Pikal.

Di Malatya, Pikal menambahkan, terdapat sebuah hotel besar ambruk sejak Senin (6/2). Ratusan orang diperkirakan terjebak di bawahnya.

"Tangan-tangan kami tidak bisa memegang apa pun saking dinginnya. Mesin-mesin untuk bekerja dibutuhkan di sini," kata Pikal.

Sementara di Suriah, mengingat ribuan bangunan yang runtuh karena gempa, tidak diketahui berapa orang yang masih tertimbun reruntuhan.

Akses ke Suriah sendiri terisolasi akibat perang saudara yang meletus sejak 12 tahun lalu.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved