Update Kasus 3 Remaja Pria Disiksa di Dekat Barak Narkoba, Diduga Geng Motor, Ini Kata Polisi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih mendalami kasus penyiksaan yang dialami oleh tiga remaja berinisial, S (17), B (16) dan A (17) di kawasan Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

Sebab, seusai kejadian penyiksaan terhadap tiga remaja pria itu, beredar pula sebuah rekaman video pengakuan ketiganya telah melakukan penculikan dan perampasan sepeda motor.

Baca juga: Daftar Lengkap 26 Nama Balon DPD RI yang Lolos Verifikasi Administrasi KPU Sumut

"Karena ada video lagi yang beredar berkaitan nya dengan pengakuan dari mereka, jadi kita masih dalami lagi, apakah mereka itu terkait pidana lain atau tidak," kata Fathir kepada Tribun-medan, Rabu (8/2/2023).

Ia menjelaskan, polisi juga telah menerima laporan dari ketiga remaja tersebut dan akan dilakukan pemeriksaan terkait dugaan ketiganya terlibat komplotan geng motor atau tidak.

"Untuk perbuatannya juga kita lakukan penyelidikan. Kalau laporannya nya sudah di terima," sebutnya.

Lebih lanjut, dikatakannya saat ini polisi masih mengumpulkan sejumlah alat bukti dan akan memeriksa saksi-saksi terkait kejadian itu.

Baca juga: Nanang Si Pria Sadis dan Bejat, Bunuh Siswi SMP, Perkosa Mertua tiap Kamis dan KDRT Istri

"Kita masih lakukan penyelidikan, belum bisa kita sampaikan apapun karena masih dalam penyelidikan," ujarnya.

Sebelumnya, tiga remaja pria disiksa dan pakaiannya dilucuti oleh sejumlah orang.

Aksi penganiayaan ini sempat terekam menggunakan kamera handphone.

Dari rekaman video yang dilihat oleh tribun-medan, ketiga korban ditelanjangi dan dicambuk.

Terlihat di lokasi, ada seorang remaja mengenakan baju hitam, bertuliskan Simple Life yang diduga komplotan geng motor.

Selain rekaman itu, tersebar juga video pengakuan ketiga nya bahwa telah melakukan penculikan tiga orang dan merampas sepeda motor.

Menurut DN orang tua B, peristiwa penganiayaan itu terjadi, pada Minggu (29/1/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.

DN yang tidak terima anaknya dianiaya pun langsung melaporkan pertama itu ke Polrestabes Medan.

(cr11/tribun-medan.com)