TERNYATA Paul Partohap Dituntut Orangtuanya untuk Punya Anak, Namun Gita Savitri Kekeh Childfree

TRIBUN-MEDAN.com – Pasangan Gita  Savitri Devi dan Paul Andreas ramai diperbincangkan usai mengaku tak ingin memiliki anak sepanjang mereka berumah tangga.

Sebenarnya, keputusan Gita  Savitri Devi dan Paul Andreas untuk childfree tak ada salahnya, namun yang membuat banyak orang geram adalah saat Gita menyebut memiliki anak adalah beban dan bisa membuat tua.

Pernyataan Gita Savitri  itu langsung ramai  jadi perbincangan hingga trending, karena ia juga seorang konten kreator dengan ratusan ribu pengikut.

Banyak yang tak setuju dengan pernyataan wanita 30 tahun itu, terlebih masih banyak sekali orang tua yang hingga kini menunggu kehadiran buah hati.

Baca juga: KLARIFIKASI Gita Savitri Usai Sebut Anak Cuma Beban, Ramai Diserang Banyak Artis

Apalagi di Indonesia sendiri, sedikit pasangan yang berani untuk childfree, karena menurut kebanyakan orang memiliki keturunan adalah keberhasilan dalam membina pernikahan.

Bahkan hal tersebut juga dirasakan oleh suami Gita, Paul yang berasal dari suku Batak.

Dalam adat Batak, anak lelaki yang sudah menikah harus memiliki keturunan, agar bisa melanjutkan marga dan adat istiadat.

Jika tidak memiliki keturunan,  ada ketakutan jika silsilah keluarga akan terputus.

Hal itu diakui oleh, Paul Andreas Partohap.

Suami Gitasav itu mengaku sejak menikah  ia terus menerus diteror oleh keluarganya agar segera memiliki keturunan.

Bahkan sebelum ayah Paul meninggal dunia, ia sangat ingin melihat anak dari Paul dan Gita.

Namun sayangnya, keputusan Gita dan Paul untuk tidak memiliki anak sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.

Hal itu diutarakan Paul dan Gita saat  menjadi bintang tamu di program Kick Andy.

Baca juga: SOSOK Gita Savitri, YouTuber Tinggal di Jerman yang Sebut Tak Punya Anak Bikin Awet Muda

“Kalau aku sih, sebelum ayah ku meninggal dia selalu nanya Gita udah ngandung belum, tapi aku belum ada kesempatan jelasinnya,” ujar Paul dilansir dari YouTube Kick Andy yang tayang 7 bulan lalu.

“Aku sempat ngomong sama ibu aku, ibu aku sih belum benar-benar bisa menerima , dia selalu nanya juga kapan punya cucu.”

“Kemudian aku bilang, enggak ma Paul dan Gita enggak mau punya anak.”

Sebagai orang Batak, Ibunda Paul Andreas Partohap kaget dengan keputusan anak dan menantunya itu.

“Ibu aku kaget, terus dia bilang ‘yah satu aja lah satu soalnya buat nerusin marga’,” ujar Paul.

Paul mengaku sulit untuk menjelaskan keputusannya itu kepada keluarga besarnya, sebab  ia merupakan anak dan cucu pertama dalam keluarganya.

“Apalagi aku anak pertama dan cucu pertama di keluarga, jadi beban untuk punya keturunan lebih beratlah,” sambungnya.

Meski ibunya tak setuju, namun Paul Partohap bersyukur memiliki adik-adik yang mengerti keadaan dirinya.

“Untung aku punya adik-adik yang  bisa diajak kerja sama, mereka ngerti sama keputusan aku, merekalah yang mencoba jelasin ke ibu aku, meski sulit ya sampai sekarang menerima itu,” bebernya.

Tidak memiliki anak bukan berarti pula membuat Paul dan Gita bebas dari beban hari tua.

Keduanya mengaku sudah berpikir tentang masa tua yang tetap harus dijalani dengan kemandirian.

Demi kemandirian hidup itu pula Gita menginginkan terus tinggal di luar negeri.

Baca juga: PROFIL Gita Savitri, Dinikahi Pria Batak dan Tinggal di Jerman, Sebut tak Punya Anak Bikin Awet Muda

 “Sampai tua kami inginnya tinggal di sini (luar negeri), tapi enggak tahu kondisi politik di Eropa Barat bisa saja berubah, tapi aku sekarang tetap berpikiran terbuka, tapi tetap punya referensi,” ujar Paul.

Paul mengaku ia pun telah memikirkan bahwa mereka harus menjalani hidup sendiri setelah yang lain lebih dulu berpulang.

”Aku tinggal di luar negeri, ada banyak contoh dari orang-orang tua di sekitar kita kayak mereka sampai umur 70-80 mereka masih mandiri dan bisa survive sendiri.”

“Jadi, membuat pilihanku ini not bad kalaupun Gita atau aku meninggal lebih dulu, saya punya hobi sendiri juga, jadi kalau tua nanti aku harus hidup sendiri, aku sudah tahu gimana caranya agar hidup tetap bisa bahagia,” tuturnya.

Kini , Paul Partohap dan Gita Savitri Devi fokus menjadi konten kreator dan sering membuat vlog kegiatan bersama.

Selain itu, Paul Partohap juga bekerja sebagai penyanyi dan musisi.

Sedangkan Gita Savitri Devi bekerja sebagai peneliti di Jerman, ia juga aktif menulis buku dan juga bernyanyi.

(cr18/tribun- medan.com)