Viral Medsos

Viral Pasien Terpaksa Ditandu Gotong Royong karena Jalan Rusak Berlumpur dan Tak Ada Ambulans

Pasien ditandu lantaran tak tersedianya ambulan di daerah mereka, belum lagi akses jalan yang masih berlumpur membuat mereka begitu kesulitan.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Beredar di media sosial video warga tandu pasien untuk berobat karena akses jalan rusak. Video singkat itu diunggah oleh pemilik akun Facebook Tambilius Lius pada Kamis (9/2/23). 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beredar di media sosial video warga tandu pasien untuk berobat karena akses jalan rusak.

Video singkat itu diunggah oleh pemilik akun Facebook Tambilius Lius pada Kamis (9/2/23).

Pada unggahannya ia menunjukkan momen warga di daerah Kalimantan Barat yang gotong royong mengangkat seorang pasien dengan tandu.

Hal itu dilakukan lantaran tak tersedianya ambulan di daerah mereka, belum lagi akses jalan yang masih berlumpur membuat mereka begitu kesulitan.

Mereka tampak begitu berhati-hati mengangkut pasien yang tengah diinfus di tandu itu.

 

 

Jalanan yang mereka lalui begitu sempit dan berlumpur.

Tanah jalanan itu tampak sengaja dikeruk dan dibuat sedemikian rupa agar dapat dilalui pejalan kaki

Kondisi jalanan yang licin membuat mereka lebih berhati-hati.

Bahkan pria dalam rombongan itu ada yang sempat nyaris tergelincir ketika melintas di sana.

Di bawah jalanan yang menurun itu tampak beberapa warga lainnya yang siap berjaga antisipasi jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Dalam rombongan itu terdapat warga sekitar dan keluarga pasien yang ikut mengantarnya berobat.

Berangkat dari kenyataan itu sang pengunggah video mencurahkan isi hatinya yang merasa daerah tempat ia tinggal bak dianaktirikan oleh negara sendiri.

Baginya kesulitan seperti ini tak seharusnya mereka lalui mengingat mereka telah turut andil dalam setiap pemilihan namun tetap saja kondisi daerahnya tak diperhatikan.

“Ini cara kami bawa pasien pakai tangkon ambulan kami turun temurun, oleh karna pemerintah selalu meng anak tiri kan wilayah kami sungkung ini bukan anak kandung nya,” tulis Tambilius Lius pada keterangan unggahannya.

Kekecewaan itu pula yang membuatnya mengatakan hal ini dapat berimbas ke pemilihan presiden di tahun 2024 mendatang.

“Ingat-ingat balasannya pemilihan 2024 bisa-bisa kami tidak pilih siapapun, tiap saat pemilihan tahun yang lalu kami ikut milih, kanapa sampai sekarang ya, ambulan kami musih seperti ini,”

“Sekian komen sesuai kenyataan,”pungkasnya.

Melalui unggahan ini Tambilius Lius berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi di daerah-daerah yang sulit terjangkau.

Kesulitan-kesulitan yang harus mereka lalui setiap hari sedikit banyak membuat aktivitas mereka yang terkendala.

Belum lagi mereka harus lebih ekstra memastikan keselamatan masing-masing.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved