Berita PSMS
BERITA PSMS: Manajemen PSMS Datangi Arena KLB PSSI Pertanyakan Nasib Sebagai Voter
manajemen PSMS Medan terus berjuang untuk menuntut haknya sebagai satu di antara voters dan peserta di forum Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI
TRIBUN-MEDAN.com,JAKARTA -Jelang gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang bakal berlangsung, Kamis (16/2/2023), manajemen PSMS Medan terus berjuang untuk menuntut haknya sebagai satu di antara voters dan peserta di forum itu.
Perjuangan manajemen PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS Medan turut mereka lakukan dengan cara mendatangi langsung kantor PSSI dan arena KLB di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Dari video yang beredar di sosial media dan grup wartawan, tampak Dirut PT KMI, Arifuddin Maulana, Dirtek PT KMI, Andry Mahyar Matondang, dan Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang mendatangi arena KLB.
Mereka meminta penjelasan terkait nasibnya sebagai voters dan peserta forum terhadap orang yang diduga merupakan panitia KLB PSSI. Namun, mereka diarahkan untuk menghubungi Sekjend PSSI, Yunus Nusi. Padahal, PSMS Medan diundang untuk mengikuti ajang itu.
"Coba telfon biar kita yang ngomong. Saya sudah hampir seminggu di sini, ngejar-ngejar Yunus. Coba, satu minggu saya di sini. Gimana coba saya mau koordinasi, Yunusnya gak bisa koordinasi," kata Andry Mahyar dalam video itu.
Dirut PT KMI, Arifuddin Maulana juga turut meminta penjelasan terkait nasib mereka. Selain itu, ia juga mempertanyakan keberadaan Yunus Nusi untuk berkoordinasi mengenai bagaimana persoalan sebenarnya.
"Udah tiga kali kami sabar, lho. Kecuali Pak Yunus datang, kami lari. Sekarang telfon Pak Yunusnya di mana, tanya keberadaan beliau, kami datang. Kami sebenarnya gak ada urusan sama Pak Yunus, kami anggota PSSI. Kami datang mau hak kami," ujar Arif kepada orang yang diduga sebagai panitia KLB.
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang dalam video itu pun merasa heran. Padahal, pihaknya diundang oleh PSSI untuk mengikuti agenda Kongres Luar Biasa.
"Daftar kok gak bisa, kita diundang PSMS. Kita mendaftar, masa gak boleh mendaftar. Kita jauh-jauh datang dari Medan," ucapnya.
Dalam video itu, tampak suasana manajemen PT KMI yang mempertanyakan nasib mereka sebagai voter dan anggota induk sepakbola Tanah Air itu dengan latar meja registrasi arena KLB.
Sebelumnya diberitakan, karena belum juga bisa mendaftar untuk ikuti Kongres Luar Biasa (KLB) alias Kongres Pemilihan PSSI pada 16 Februari 2023 mendatang, PSMS Medan kembali mendatangi kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Manajemen yang hadir menyambangi markas PSSI tersebut yaitu Direktur Utama (Dirut) PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) lembaga yang menaungi PSMS, Arifuddin Maulana Basri dan Direktur Teknik, Andry Mahyar Matondang.
Bersama mereka turut hadir salah satu pemain PSMS Medan Liga 2 musim 2022/2023, M. Fardan Harahap.
"Kedatangan kami tak lain untuk mempertanyakan hak kami sebagai voters. Karena kami tak kunjung bisa mendaftar secara online, makanya kami datang untuk mendaftar secara offline (datang langsung)," kata Andry, saat dikonfirmasi media, Selasa (14/2/2023).
Andry menyampaikan, saat mereka datang pihaknya tak menjumpai satupun pengurus induk sepakbola Tanah Air itu. Mereka hanya diterima oleh satu staf kantor PSSI di meja resepsionis.
"Kami tadi sempat berkomunikasi dengan panitia KLB bernama Desi lewat telepon, dia mengatakan bahwa untuk permasalahan ini ia sarankan langsung ke Yunus Nusi (Sekjen PSSI)," ujarnya.
Lebih lanjut Andry mengatakan pihaknya memberikan tenggat waktu sampai malam ini alias ultimatum ke PSSI terkait nasib hak mereka sebagai pemilik suara (voters).
"Setelah dari kantor PSSI, kami manajemen yang ada di Jakarta ini menggelar rapat internal dan jika sampai nanti malam tak kunjung ada kejelasan, kami akan mengambil langkah hukum baik pidana maupun perdata untuk PSSI," ucapnya.
Andry Mahyar menduga, permasalahan ini diakibatkan oleh PSSI yang mencampuradukkan intrik-intrik politik di tubuh internal kepengurusan PSMS Medan. Dampaknya, skuat berjuluk Ayam Kinantan itu kesulitan mendaftar sebagai voters jelang KLB.
"Seperti halnya yang sempat saya sampaikan sebelumnya ke media, kami menduga PSSI mencampuradukkan antara sepak bola dengan politik (terkait PSMS). Karena sampai detik ini kami PSMS tidak ada permasalahan hukum," katanya.
(cr12/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.