Kelakuan Norak Pendaki
Norak, Demi Konten Pendaki Ini Nyalakan Bom Asap di Puncak Gunung Gede
Seorang pendaki berkelakuan norak menjadi sorotan lantaran nekat menyalakan bom asap di puncak Gunung Gede
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM – Aksi norak seorang pendaki yang menyalakan bom asap di puncak Gunung Gede Pangrango jadi sorotan warganet.
Menurut informasi, aksi norak pendaki yang menyalakan bom asap itu semata-mata demi konten.
Tak pelak, foto pendaki tersebut banjir cibiran.
Dalam unggahan di akun Twitter @pendakilawas pada Kamis (23/2/2023), aksi norak pendaki tersebut diduga terjadi pada Minggu (19/2/2023) lalu.
Baca juga: FAKTA-fakta Erupsi Gunung Marapi di Sumbar, Erupsi saat Ada Puluhan Pendaki, Ada 6 Kali Letusan
Di tengah keramaian para pendaki lainnya, tampak seorang pemuda yang tengah berdiri dengan memegang bom asap yang mengeluarkan asap berwarna.
Aksi pemuda itu pun berlangsung berkali-kali, hingga membuat pendaki lainnya terganggu.
Bagaimana tidak, para pendaki yang tadinya berniat datang ke puncak Gunung Gede untuk menghirup udara segar, malah terganggu karena ulah pemuda norak yang menimbulkan polusi udara.
Ternyata pemuda tersebut menyalakan bom asap untuk kepentingan pengambilan video bersama teman-temannya.
Baca juga: 20 Pendaki Telah Turun dari Gunung Marapi Pasca Erupsi, Kondisi Aman tak Ada Luka
Meski sadar orang-orang di sekitarnya terganggu, mereka memilih abai dan melanjutkan proses pembuatan video demi konten yang apik.
Dikutip dari kompas.com, pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) akan segera menindaklanjuti kejadian tersebut dan akan memberlakukan sanksi kepada pendaki yang terbukti bersalah.
Aksi norak pemuda itu sontak membuat warganet yang menyaksikannya geram lantaran telah melanggar aturan, mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan pendaki lain.
Baca juga: Profil Nabila Ishma, Kekasih Mendiang Eril Kamil, Pendaki Gunung dan Bintang Iklan
“Bukan pendaki,ini cuma tukang cari sensasi biar dibilang keren tapi ga mikir kalo tindakan yang dilakukan bisa ngerusak alam. Semoga cepat nyadar deh,” cuit @awummm.
“Pas naik puncak aja napas udah setengah, ditambah hirup polusi. Bergaya tanpa edukasi jadinya kebodohan. Ini kayaknya ikut kuota jalur belakang bukan jalur booking, soalnya barang kayak gitu lolos dari pengecekan,” cuit @cepyairawan.
“Sebetulnya tinggal tegur di tempat aja, pasti semua pendaki juga mendukung dan ikut menegur sampe akhirnya oknum tersebut malu sendiri. Laporkan juga ke pihak pengelola agar diberi sanksi,” cuit @IvanAndhika11.(cr32/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.