Materi Belajar
Koloid : Pengertian, Macam-macam dan Sifatnya, Materi Belajar Kimia Kelas 11
Pengertian koloid, macam-macam dan sifatnya akan dibahas pada materi belajar kimia kelas 11 berikut ini.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Pengertian koloid, macam-macam dan sifatnya akan dibahas pada materi belajar kimia kelas 11 berikut ini.
Pengertian Koloid
Koloid adalah jenis campuran heterogen yang dibentuk oleh dispersi suatu zat ke dalam campuran lain. Biasanya koloid memiliki ukuran mulai dari 1 nm hingga 100 nm. Koloid adalah jenis campuran, tetapi koloid ini berbeda dari larutan dan suspensi. Karena alasan ini, koloid juga memiliki sifat unik yang berbeda dari sistem terdispersi lainnya. Sekarang, mari kita bahas satu per satu.
Macam-macam dan Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Sifat koloid yang pertama adalah efek Tyndall. Efek Tyndall pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama John Tyndall. Efek Tyndall adalah hamburan cahaya oleh partikel koloid. Hm, apa maksudmu? Lihat, saudara-saudara, jika seberkas cahaya diarahkan ke suatu larutan, kita tidak dapat melihatnya karena cahayanya akan terus berlanjut. Karena larutannya homogen. Namun, ketika berkas cahaya diarahkan ke koloid dan suspensi, berkas cahaya tersebar dan terlihat jejaknya.
Contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari adalah membuka jendela di siang hari. Terlihat jelas bahwa partikel debu tertiup angin saat sinar matahari masuk ke dalam ruangan. Ini karena ukuran partikel debu jauh lebih besar daripada panjang gelombang cahaya.
2. Gerak Brown
Pada tahun 1827, ahli botani Skotlandia Robert Brown mengamati gerakan partikel koloid. Dia menemukan bahwa partikel koloid mikroskopis bergerak secara acak dalam jalur zigzag dalam media dispersi. Nah, gerak ini disebabkan oleh tumbukan antara partikel koloid dengan medium pendispersinya.
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah perlekatan partikel bermuatan (ion) ke permukaan koloid. Adsorpsi terjadi karena kemampuan partikel koloid untuk menarik atau melekat pada partikel yang lebih kecil. Kemampuan untuk menarik ini disebabkan oleh tegangan permukaan koloid yang relatif tinggi.
Misalnya, sol koloid besi(III) hidroksida (Fe(OH)3) bermuatan positif karena menyerap ion positif. Sol ini dibuat dengan mencampurkan FeCl3 dengan air panas berlebih, sehingga terbentuk koloid berupa besi(III) oksida terhidrasi atau sol Fe2O3.xH2O.
FeCl3 + xH2O → Fe2O3.xH2O
Ditemukan bahwa ketika sol Fe(OH)3 terbentuk, banyak ion Fe3+ yang tertinggal dalam larutan. Ion-ion ini diserap oleh sol Fe(OH)3 di permukaan, memberikan sol Fe(OH)3 muatan positif yang berlebihan. Oleh karena itu Fe(OH)3 sol dikenal sebagai koloid bermuatan positif.
Berbeda dengan sol As2S3. Ketika ditempatkan dalam air, ion yang diserap sol As2S3 adalah anion, sehingga bermuatan negatif. Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan H2S ke dalam larutan As2S3. Bentuk reaksinya adalah sebagai berikut.
Macam-macam dan Sifat Koloid
Koagulasi
Adsorpsi
Gerak Brown
Efek Tyndall
Pengertian Koloid
Materi Belajar
Materi Belajar Kimia
Tribun Medan
Fungsi dan Efek Rumah Kaca Bagi Kehidupan Manusia, Materi Belajar Biologi Kelas 7 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 9 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Membuat Esai, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 12 |
![]() |
---|
Mengenal Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Manusia, Materi Belajar Kimia Kelas 11 |
![]() |
---|
Macam-macam Interaksi dalam Ekosistem, Materi Belajar Biologi Kelas 10 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.