Pembunuhan

Francis Hutasoit Tewas Ditikam saat Bela Sang Adik, Polisi Minta Pelaku Menyerahkan Diri

Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi mengungkapkan peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan seorang di Tapanuli Utara meninggal dunia.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Int
Ilustrasi jenazah. 

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi mengungkapkan peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan seorang di Tapanuli Utara meninggal dunia.

Pihak kepolisian minta pelaku menyerahkan diri.

Selain Francis Hutasoit, ada dua lagi korban luka, yakni Candra Lubis alami luka berat dan Goklas Hutasoit alami luka ringan.

Peristiwa penyerangan tersebut terjadi di Desa Siborongborong I Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (5/3/2023) pukul 21.00 WIB.

"Penganiayaan tersebut terjadi, berawal dari adanya selisihpaham antara Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit saat mengendari sepeda motor dengan berbonceng 3 di Jalan Butar Desa Siborongborong I Kecamatan Siborongborong, Taput, Minggu (5/3/2023)," ujar AKBP Johanson Sianturi, Senin (6/3/2023) dalam keterangan tertulisnya.

"Saat itu, antara CH, CL dan RH cekcok dengan kelompok yang belum diketahui identitasnya itu karena hampir bersenggolan," sambungnya.

Ia utarakan, dalam percekcokan tersebut, pihak CH dan teman-temanya melakukan penganiayaan ringan dengan kelompok tersebut.Lalu, masalah bisa diselesaikan dengan perdamaian.

Setelah masalah selesai, lalu pihak CH dengan kawan-kawan melanjutkan perjalanan dan singgah minum tuak di warung milik Goklas Hutasoit di Jalan Butar Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong,Taput yang menjadi tempat kejadian.

"Saat itu, CH dengan kedua temannya minum bersama di warung dengan Andreas Fransiskus Hutasoit dan pemilik warung," terangnya.

Selang beberapa lama kemudian, kelompok yang berselisih paham tersebut mendatangi warung tuak sebanyak 6 orang dengan mengendarai 2 unit sepeda motor.

"Begitu mereka bertemu sehingga terjadi perkelahian kembali dan salah satu kelompok yang mendatangi melakukan penganiayaan dan melukai tiga orang yakni Andreas Fransiskus Hutasoit, Candro Lubis dan Goklas Hutasoit (27), " ungkapnya.

Setelah itu, kelompok yang belum diketahui identitasnya tersebut pergi meninggalkan warung sedangkan yang mengalami luka AFH , CL dan GH di bawa berobat ke rumah sakit Santa Lucia Siboringborong.

Karena luka korban parah, Rumah sakit Santa Lucia pun merujuk AFH dan CL ke rumah sakit di Medan. Saat keluarga membawa ke medan, AFH meninggal dunia di perjalanan menuju medan, sedangkan CL masih di rawat di salah satu rumah sakit di Medan. Sedangkan GH sudah kembali ke rumahnya karena hanya mengalami luka ringan.

"Saat ini jasad korban sedang dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayakara Medan untuk kepentingan penyelidikan.

"Kita sudah memeriksa 7 orang saksi untuk kepentingan penyelidikan.Untuk identitas pelaku, kita sudah kantongi dan kita menghimbau untuk pelaku segera menyerahkan diri," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved