Pembunuhan

Sosok Aron Panjaitan, Rekam Jejak Dalang Pembunuhan Francis Hutasoit, Minta Maaf dari Kursi Roda

Menggunakan pisau, ia menikam Francis Hutasoit pada bagian perut hingga meregang nyawa dan tewas. Ia meminta maaf dari kursi roda.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol

TRIBUN-MEDAn.com - Tersangka Aron Panjaitan (31) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Taput, Jumat (10/3/2023) bersama dengan tiga tersangka lainnya.

Aron Panjaitan merupakan dalang atau pelaku utama dari pembunuhan Francis Hutasoit atau Andres Fransisko Hutasoit.

Keempat tersangka tersebut diringkus pada kasus pembunuhan Francis Hutasoit (28) di Desa Siborongborong 1, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (5/3/2023).

Andreas Fransiskus Hutasoit atau Francis Hutasoit tewas ditikami kelompok pemuda saat minum tuak
Andreas Fransiskus Hutasoit atau Francis Hutasoit tewas ditikami kelompok pemuda saat minum tuak (HO)

Aron Panjaitan ternyata residivis dan dua kali telah keluar-masuk bui.

Menggunakan pisau, ia menikam Francis Hutasoit pada bagian perut hingga meninggal dunia.

Dalam konferensi pers, ia diberi kesempatan meminta maaf kepada seluruh keluarga korban Francis Hutasoit.

“Saya yang bernama Aron Panjaitan memohon maaf kepada keluarga yang sebesar-besarnya,” ujar Aron dari kursi roda, Jumat (10/3/2023).

Lalu Kasat Reskrim Polres Taput Iptu Zuhatta Mahadi menanyai apakah dirinya bakal melakukan perbuatan sama di kemudia hari, ia menjawab “tidak, Pak”.

“Saya menyesal, Pak,” sambungnya.

Francis Hutasoit tewas ditikam sejumlah orang
Francis Hutasoit tewas ditikam sejumlah orang (HO)

Sebelumnya, Iptu Zuhatta Mahadi menjelaskan, pihaknya hadiahi Aron Panjaitan timah panas karena melawan petugas dan ingin kabur saat dilakukan penangkapan.

Aron Panjaitan terlihat tenang selama konferensi pers. Walau sesekali, ia menundukkan kepala. Berbeda dengan tiga tersangka lainnya.

Sepanjang konferensi pers, mereka menundukkan kepala dan tak berani melihat para awak media dan orang sekitarnya.

Daftar Nama 4 Pembunuh Francis Hutasoit

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang saksi secara marathon mulai Minggu (5/3/2023) hingga Rabu 8/3/2023), pihak Polres Tapanuli Utara tetapkan 4 orang tersangka.

Para pelaku penganiayaan tersebut mengakibatkan Andres Fransisko Hutasoit (28) atau karib dipanggil Francis Hutasoit meninggal dunia di di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Taput setelah ditikam pada Minggu (5/3/2023) pukul 21.00 WIB.

Wakapolres Taput Kompol Jony Sitompul menyampaikan, pada peristiwa penganiayaan yang terjadi di Siborongborong, ada 1 orang korban meninggal dunia yaitu Andres Fransisko Hutasoit (26), warga Desa Siborongborong I, Kecàmatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

Selain itu, satu orang mengalami luka berat yaitu Candro Lubis (26) warga Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

Satu orang luka ringan yaitu Goklas Hutasoit (22), warga Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

Pada kasus tersebut, pihaknya menetapkan 4 orang tersangka yakni Aron Panjaitan (31), Pokki Sinaga (28), Rajes Pakpahan (30), dan Erikson Sinaga (28).

"Saat ini keempat orang tersangka sudah resmi di tahan terhitung mulai Rabu, 8 maret 2023 selama 20 hari kedepan untuk penahanan pertama," Sebut Wakapolres Kompol Jony Sitompul, Jumat (10/3/2023).

Terlihat keempatnya digiring dari ruang tahanan menuju lokasi konferensi pers. Tersangka Aron Panjaitan tampak menggunakan kursi roda.

Kronologi Kejadian

Kompol Jony menjelaskan, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (5/3/2023), rombongan para tersangka datang dari Sipultak dengan mengendarai 2 unit sepeda motor hendak menuju ke Kecamatan Lintong, Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Satu unit motor ditumpangi oleh 3 orang, di mana tersangka Aron Panjaitan berboncengan dengan tersangka Erik Sinaga dan saksi Manci Hutasoit. Satu motor lagi ditumpangi oleh tersangka Rajes Pakpahan, tersangka Pokki Sinaga dan saksi Evi Nababan," ujar Kompol Jony Sitompul, Jumat (10/3/2023).

Ia menyampaikan, dalam perjalanan tersebut, kedua motor berjalan dengan posisi rombongan tersangka Aron Panjaitan berada di depan dan diikuti rombongan tersangka Rajes Pakpahan.

"Saat melaju, tepat di Jalan umum Siborongborong I, rombongan tersangka Rajes Pakpahan terjadi selisih paham dengan pengguna sepeda motor lain yang dikandarai oleh Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit," ungkapnya.

Lanjutnya, saat itu rombongan tersangka Aron Panjaitan terus melaju dan tidak mengetahui percecokan Rajes Pakpahan dengan pengendara sepeda motor lainnya.

"Saat terjadi percekcokan di tempat tersebut, lalu perempuan yang dibonceng tersangka Rajes Pakpahan yaitu Evi Nababan menghubungi rombongan tersangka Aron Panjaitan dan temannya agar memutar karena ada percekcokan tersebut," lanjutnya.

Percecokan yang terjadi di pinggir jalan tersebut coba dilerai oleh warga sekitar dan kemudian sepakat berdamai.

Setelah berdamai, rombongan Cepi Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit pun meninggalkan tempat dan sempat singgah di depan warung tuak milik Goklas Hutasoit, yang tidak begitu jauh dari lokasi perkelahian.

"Saat mereka sudah pergi, rombongan tersangka Aron Panjaitan pun tiba di lokasi dan menanyakan peristiwa yang terjadi," terangnya.

"Setelah tersangka Aron Panjaitan mengetahui, lalu mereka bertiga bersama Erik Sinaga dan Pokki Sinaga satu sepeda motor menjumpai pihak Cepi Hutasoit di depan warung tuak," ungkapnya.

Saat sedang berada di depan warung tuak tersebut, di dalamnya ada Andres Fransisko Hutasoit dan pemilik warung Goklas Hutasoit.

"Begitu rombongan Aron Panjaitan tiba di depan warung dan terlihat oleh Rombongan Cepi Hutasoit, mereka kembali cekcok dan akhirnya berkelahi di depan warung," ungkapnya.

Fransisko Hutasoit berupaya melindungi adiknya Cepi Hutasoit, bergegas keluar dan coba melerai hingga turut dalam perkelahian tak terelakkan.

"Saat itu korban yang meninggal dunia yaitu Andres Fransisko Hutasoit turut keluar dari warung dan ikut berkelahi. Di depan warung, tersangka Aron Panjaitan mengambil pisau yang sebelumnya sudah ada di pinggangnya saat berangkat dari Sipultak menuju Lintong Nihuta karena ada rencana memanggang-manggang," sambungnya

Saat itulah dengan cara membabi buta tersangka Aron melakukan penusukan yang mengenai perut korban Andres dan Cardon Lubis.

"Setelah korban terluka mereka pun masuk ke ke dalam warung karena pendarahan, namun dikejar oleh kelompok tersangka Aron," jelasnya

"Goklas selaku pemilik warung pun terkejut melihat apa yang terjadi karena tidak tahu ada masalah. Dirinya pun melarang perkelahian tersebut sehingga turut mengalami luka tusuk oleh tersangka Aron," ungkapnya.

"Saat Korban Andres Fransisko dan Cardon Lubis terluka tusuk di perut dan di punggung, keduanya bersembunyi di belakang warung dan tersangka pun membalik-balikkan meja di warung," jelasnya.

"Setelah warga sekitar berdatangan rombongan tersangka pun pergi ke Kecamatan Lintong Nihuta. Sedangkan korban dibawa berobat ke Rumah Sakit Santa Maria Siborongborong," katanya.

Polisi Dalami Dua Perempuan yang Disebut Ikut Serta Dalam Kasus Pembunuhan Francis Hutasoit

Dalam pemeriksaan kasus pembunuhan Francis Hutasoit (28), ada dua nama perempuan yang disebutkan, antara lain Manci Hutasoit dan Evi Nababan.

Pasalnya, keduanya ikut berboncengan dengan keempat tersangka.

Wakapolres Tapanuli Utara Kompol Jony Sitompul menjelaskan, pihaknya masih mendalami keikutsertaan kedua perempuan tersebut dalam kasus pembunuhan Francis Hutasoit dan melukai dua korban lainnya; Goklas Hutasoit dan Candro Lubis.

Polres Tapanuli Utara menggelar konferensi pers kasus penyerangan Francis Hutasoit yang terjadi di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (10/3/2023).
Polres Tapanuli Utara menggelar konferensi pers kasus penyerangan Francis Hutasoit yang terjadi di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (10/3/2023). (Tribun Medan/Maurits)

“Dari fakta di lapangan, bahwa memang ketika proses itu terjadi ada 6 orang; 4 orang pria dan 2 orang perempuan. Namun, berdasarkan pendalaman saksi-saksi, baik pemeriksaan saksi-saksi secara langsung, kemudian konfrontasi, lalu prarekonstruksi, kita kontruksikanlah peristiwa ini berdasarkan fakta hukum dan fakta di lapangan yang ada,” terang Kompol Jony Sitompul, Jumat (10/3/2023).

“Sehingga terhadap dua orang lagi, yaitu Evi Nababan dan Manci Hutasoit masih perlu pendalaman yang lebih intensif lagi,” terangnya.

Ia memastikan bahwa para tersangka bukanlah komplotan yang dengan sengaja ingin membunuh Francis Hutasoit. Pembunuhan terjadi karena permasalahan pertama di jalanan yang disebut sebagai kesalahpahaman.

“Tapi kalau dibilang ini ada design by design atau komplotan, hasil pemeriksaan kita bahwa tidak terbukti ini bagian dari geromnbolan. Ini adalah peristiwa kesalahpahaman dan kemudian terjadi penyerangan,” sambungnya.

Para tersangka juga menggunakan batu untuk merusak meja yang ada di lokasi pembunuhan tersebut.

“Barang bukti batu tersebut dikenakan pada pengrusakan meja. Tidak digunakan untuk mencederai orang yang ada di lokasi,” terangnya.

Selanjutnya, Kasat Reskrim Polres Taput menguraikan perihal kepemilikan pisau yang digunakan tersangka Aron Panjaitan membunuh Francis Hutasoit.

“Terkait pisau, itu tersangka Aron ini ternyata selalu membawa kemana-mana. Berdasarkan keterangannya, ia juga pernah mengalami insiden sehingga ia selalu membawa kemana-mana,” sambung Kasat Reskrim Polres Taput Iptu Zuhatta Mahadi.

“Untuk saat ini, kita masih mencari keberadaan pisau tersebut. Karena pascakejadian, tersangka langsung membuangnya ke semak-semak yang ada di areal pembunuhan. Untuk pelaku ini, tidak ada terencana sebelumnya untuk melakukan pembunuhan,” sambungnya.

Ia jelaskan, para tersangka masih melanjutkan acara minum-minum pasca pembunuhan tersebut.

“Setelah kejadian, mereka melanjutkan minum-minum lagi seolah-olah mereka melupakan kejadian tersebut,” katanya.

Sosok Francis Hutasoit yang Tewas Ditikam setelah Lindungi Adiknya, Lajang Baik dan Pekerja Keras

Francis Hutasoit, pria berumur 28 tahun ini meninggal dunia setelah diserang orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (5/3/2023) di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

Ia dikenal sebagai sosok lajang yang baik dan pekerja keras. Sebagai kakak, ia perlihatkan sikapnya pengayom bagi adiknya Cepy Hutasoit (24). Tepat pada saat penyerangan OTK, ia berupaya menyelamatkan adiknya dari serangan OTK hingga ia harus meninggal dunia setelah ditikam dengan pisau pada bagian perut sebelah kanan.

“Kalau Francis ini adalah orang yang baik ini. Dia itu hanya kerja, kerja, dan kerja. Enggak pernah bikin keresahan di kampung ini,” ujar Kepala Desa Siborongborong 1 Abidin Hutasoit.

Rumah duka Francis Hutasoit di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara
Rumah duka Francis Hutasoit di Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI)

Sebagai keluarga sekaligus kepala desa, ia menjadi saksi sikap baik korban tersebut. Sebagai lajang, ia juga dikenal sebagai orang yang rajin bertani dan berjualan. Sikap ramah yang ia miliki membuat banyak temannya di kampung tersebut.

“Ini termasuk orang baik,” sambungnya.

“Sehari-harinya, dia seorang lajang yang bertani dan berjualan. Enggak pernah gabung-gabung dengan orang-orang yang kurang baik ini,” lanjutnya.

Bahkan, ia tak menyangka kejadian tersebut. Francis meninggal mengenaskan setelah ditikam orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (5/3/2023). Secara khusus pemilik warung, tempat pembunuhan tersebut pun merasakan ketakutan dan traumatis mendalam. Sehingga, ia berharap agar para pelaku yang diperkirakan lebih dari 3 orang ditangkap segera dan dihukum seberat-beratnya.

“Masyarakat alami trauma dengan adanya peristiwa ini. Impian masyarakat agar pelakunya secepatnya ditangkap,” sambungnya.

Bukan hanya kepala desa, Goklas Hutasoit (28) sebagai sahabat korban juga menyampaikan Francis Hutasoit dikenal sebagai orang yang ramah.

“Iya, dia itu baik kok. Enggak tahu itu yang aneh-aneh. Dia sering ke warung kita ini, nongkrong sama kita,” ujar Goklas Hutasoit.

Duka mendalam pun dirasakan keluarga atas kepergian Francis Hutasoit. Selasa (7/3/2023), Francis Hutasoit dikebumikan setelah didoakan dalam ibadat.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved