Penganiayaan oleh Taruna Akmil

Taruna Akmil yang Katanya Anak Kasat Narkoba Tawarkan Rp 15 Juta Usai Gebuki Mahasiswa FK UISU

Taruna Akmil berinisial ZN yang gebuki mahasiswa FK UISU sempat tawarkan uang damai Rp 15 juta ke korban

Editor: Array A Argus
HO
Foto ZN, Taruna Akmil yang katanya anak Kasat Narkoba sempat tawarkan duit Rp 15 juta usai gebuki mahasiswa FK UISU 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Taruna Akmil berinisial ZN yang gebuki mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha disebut-sebut sebagai anak kandung Kasat Narkoba di jajaran Polda Sumut.

Setelah gebuki mahasiswa FK UISU itu, sang Taruna Akmil kabarnya sempat menawarkan uang Rp 15 juta sebagai duit perdamaian. 

Menurut paman korban, Teuku Yose Mahmudin Akbar, keluarga enggan menerima duit Rp 15 juta yang ditawarkan.

Sebab, uang itu tidak sepadan dengan biaya pengobatan korban yang mengalami luka cukup parah.

"Kami sudah mencoba usaha damai awalannya, kami mencoba mencari titik temu antara pihak pelaku dengan korban, tetapi tidak ada titik temu," kata Yose kepada Tribun-medan.com, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Mahasiswa FK UISU Diduga Dianiaya Taruna Akmil, Sempat Ditawari Sejumlah Uang agar Berdamai

Baca juga: Taruna Akmil Dilaporkan ke Denpom I/5 Medan Usai Aniaya Mahasiswa, Pelaku Diduga Anak Perwira Polisi

Pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini membeberkan alasan mengapa belum menerima perdamaian dengan tawaran tersebut.

Padahal, ia mengaku pihak keluarga bersedia untuk berdamai atas kejadian penganiayaan yang diduga melibatkan Taruna Akmil anak dari Kasat Narkoba Polresta Deliserdang itu.

"Tapi bukan itu, anaknya telah memukul anak kami, kami mau memaafkan anaknya supaya nggak ribet - ribet. Tapi caranya begitu, terkesan menghina, nawarin Rp 10 juta, dinaikan Rp 15 juta, ada mediator yang nawarin," sebutnya.

Ia juga menyampaikan, karena tidak ada etikat baik dari pelaku dan kondisi korban yang semakin memburuk, keluarganya pun memutuskan untuk melaporkan kejadian itu.

Baca juga: Taruna Akmil Gebuki Mahasiswa FK UISU Hingga Bonyok, Kini Dilapor ke Denpom

"Korban juga gejala-gejala nya tidak makin baik, makanya kami putuskan untuk melanjutkan kasus ini, mudah-mudahan dapat yang terbaik," ujarnya.

Yose menjelaskan, keluarga juga telah menyerahkan bukti CT Scan dari Rumah Sakit yang menunjukkan keterangan soal luka yang dialami korban kepada pihak penyidik Dandenpom I/5 Medan.

"Tadi kami menindaklanjuti laporan Denpom atas anak kami yang mengalami korban pengeroyokan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia sebagai Paman berharap agar kasus tersebut diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku agar korban mendapatkan keadilan.

Baca juga: Mahasiswa FK UISU Melapor ke Denpom I/5 Medan, Mengaku Dianiaya Taruna Akmil Hingga Babak Belur 

Meski demikian, pihak keluarga tidak menutup kemungkinan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

"Yang paling pingin adalah bersaudara kembali, tapi korban sembuh. Jadi akibat peristiwa ini si korban bisa sembuh dan kita bersaudara kembali itu yang paling bagus," ungkapnya.

"Tapi itu tidak bisa terjadi titik temunya, jadi sebenarnya kami terpaksa juga harus melanjutkan ini. Bersedia berdamai, tapi sekarang enggak, kemarin kita sudah mau buat perdamaian tapi tidak ketemu," pungkasnya.(Cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved