Berita Sumut

Ada Bekas Luka Benda Tumpul di Kepala Bripka Arfan Saragih, Keluarga Yakin Anaknya Dibunuh

Keluarga almarhum Bripka Arfan tak yakin jika mendiang bunuh diri dengan meminum racun sianida. Keluarga menduga Arfan meningal lantaran dibunuh. 

Penulis: Anugrah Nasution |
HO / Tribun Medan
Fince Saragih dan Binneria Purba kedua orang tua Bripka Arfan saat ditemui Tribun, di rumahnya di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Simalungun, Kamis (16/3/2023). /Anugrah Nasution.  

TRIBUN-MEDAN. com, TEBINGTINGGI - Bripka Arfan Saragih seorang anggota Satlantas Polres Samosir tewas usai diduga bunuh diri dengan memiminum racun sianida. Arfan disebut memilih mengakhiri hidupnya lantaran terlibat penggelapan pajak sepeda motor senilai Rp Rp 2,5 miliar. 

Namun keluarga almarhum Bripka Arfan tak yakin jika mendiang bunuh diri dengan meminum racun sianida. Keluarga menduga Arfan meningal lantaran dibunuh. 

"Waktu itu jenazahnya datang kemari, aku heran kenapa badannya kok buram. Wajahnya hitam sebelah, tanganya hitam, kakinya juga. Instingku ini bukan bunuh diri melainkan dibunuh, tapi siapa orangnya kami tidak tau,"  kata Fince Saragih ayah Bripka Arfan, saat ditemui Tribun, di rumahnya di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Simalungun, Kamis (16/3/2023). 

Menurut keluarga, kematian Arfan Saragih sangat jangal terlebih polisi melalui konferensi pers menyebutkan Arfan meninggal bunuh diri. 

Keluarga menyebutkan, wajah Arfan mengalami luka seperti tersiram air panas, selain itu kuping mengeluarkan darah dan kepala belakang ada luka seperti dipukul benda tumpul. 

"Kalau sekarang dibilang bunuh diri sampai sekarang aku tidak percaya. Wajah anakku itu hitam sebelah kiri, mata juga terbuka satu, lalu tanganya diletakkan di dadanya, terus kepala belakangnya luka seperti dipukul, terus di tulang rusuk juga," tambahnya. 

Menurut Fince anaknya tersebut adalah sosok yang baik dan rajin beribadah. Dia sendiri sudah mengaku ikhlas dengan kepergian Bripka Arfan, meski begitu dia merasa sakit hati jika anaknya disebut meninggal lantaran bunuh diri. 

"Kalau aku tidak yakin, karena anak ku itu sangat baik, tidak mungkin dia bunuh diri. Kalau masalah pajak itu sudah kami bayarkan Rp 650 juta, sampai hutang hutang kami di sini dan tinggal hanya sedikit laginya utang itu," tambahnya. 

Sebelumnya Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan Polisinya pada 6 Februari lalu.

Menurut keterangan polisi didekat jenazah mayat Bripka Arfan, ditemukan botol minuman bersoda berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.

Kemudian, pada jarak 80 sentimeter dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang didalamya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK.

Di samping tas ditemukan plastik tulisan Indomaret yang berisikan 1 gulungan tali nilon berwarna biru.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved