Sumut Terkini

Pintu Masuk ke Pemandian Air Panas Sidebuk-Debuk Diblokir Masyarakat, Pengunjung Tidak Bisa Berlibur

Pasalnya, jalur masuk lintas Desa Doulu menuju ke Desa Semangat Gunung tersebut, sempat ditutup oleh oknum masyarakat, Minggu (19/3/2023). 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Akses pintu masuk ke objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk, diportal oleh oknum masyarakat, Minggu (19/3/2023). Akibat dari penutupan ini, pengunjung tidak bisa berlibur menikmati air panas belerang. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Wisatawan yang akan berlibur ke objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk, terpaksa tidak bisa masuk.

Pasalnya, jalur masuk lintas Desa Doulu menuju ke Desa Semangat Gunung tersebut, sempat ditutup oleh oknum masyarakat, Minggu (19/3/2023). 

Salah satu pengunjung Nurul, mengaku dirinya tadinya berniat singgah ke Sidebuk-Debuk untuk berlibur.

Namun, dikarenakan pintu masuk sudah diportal dan situasi yang terlihat kurang kondusif dirinya bersama keluarganya terpaksa tidak bisa mampir menikmati air panas yang mata airnya langsung dari Gunung Sibayak ini. 

"Tadi mau mampir, tapi kok saya lihat ramai-ramai udah gitu jalannya ditutup," Ujar Nurul. 

Informasi yang didapat, jalan yang berada di simpang Desa Doulu tersebut ditutup menggunakan batang kayu dan beberapa bahan lainnya.

Diketahui, penutupan ini sudah dilakukan sejak Sabtu (18/3/2023) malam tadi karena adanya perseteruan yang terjadi di pos retrebusi. 

Berdasarkan keterangan dari Kabag Ops Polres Tanah Karo Kompol Abdi Abdullah, membenarkan adanya aksi penutupan jalan di pintu masuk Sidebuk-Debuk.

Dirinya menjelaskan, berdasarkan laporan dari masyarakat pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan. 

"Dari informasi ini, kita sudah mengambil langkah pengaman," Ujar Abdi. 

Baca juga: Pungli Wisata Air Panas Sidebuk Debuk Karo makin Merajalela, Ini Janji Kepala Disbudpar

Ketika ditanya perihal peristiwa kericuhan yang terjadi malam tadi, Abdi mengungkapkan jika informasi yang pihaknya ketahui merupakan terjadinya dugaan penganiayaan. 

"Ini bukan bentrok, tapi ada kasus miss komunikasi terjadi penganiayaan di pos retrebusi," Ucapnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini pihaknya bersama dengan instansi terkait sudah melakukan proses pengamanan di lokasi.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan hal yang melanggar hukum dan tetap menjaga situasi Kamtibmas dengan kondusif.

(mns/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved