Pencemaran Air : Penyebab, Dampak dan Cara Penanggulangannya, Materi Belajar Biologi Kelas 7

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Penyebab, dampak dan cara penanggulangan pencemaran air akan dibahas pada materi belajar biologi kelas 7 berikut ini.

A. Faktor Penyebab Pencemaran Air

Secara garis besar, ada tiga penyebab pencemaran air. Penyebab pencemaran ini dapat disebut sebagai sumber pencemaran. Ada polutan seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Mari kita bahas satu per satu

1. Limbah Industri

Air limbah dari proses industri cenderung mengandung zat berbahaya. Secara umum, industri di pabrik tekstil atau pabrik kertas paling banyak tercemar. Jenis limbah dari kedua tanaman tersebut memiliki bau yang tidak sedap. Sampah ini disebut sampah organik. Limbah di pabrik baja, pabrik cat dan pabrik farmasi adalah contoh lainnya. Limbah dari jenis tumbuhan tersebut berupa cairan panas dengan bau menyengat, busa, dan bentuk yang mengandung asam sulfat. Sampah ini disebut sampah anorganik.

2. Limbah Rumah Tangga

Namanya juga limbah rumah tangga, dan berasal dari hasil kegiatan pemukiman seperti empat rumah, pasar, perkantoran, restoran, dan sisa-sisa bahan bangunan. Limbah domestik terbagi menjadi bahan organik, bahan anorganik, dan bahan berbahaya lainnya. Sampah organik antara lain kulit buah, sayuran, sisa makanan dan daun-daunan. Sampah anorganik seperti alumunium, plastik, gelas dan kaleng minuman. Limbah B3 lainnya dapat berupa oli bekas dari bengkel kendaraan.

3. Limbah Pertanian

Jangan dikira sektor pertanian tidak menyumbang limbah. Pada sektor ini terdapat faktor penyebab terjadinya pemborosan yaitu penggunaan pupuk dan bahan kimia. Ya, misalnya pestisida. Bahan kimia ini sebenarnya berfungsi sebagai penolak serangga, tetapi obat itu yang membuat namanya. Ya, itu pasti memiliki efek kesehatan yang buruk. Tahukah Anda bahwa paparan pestisida yang berlebihan dapat meningkatkan pertumbuhan tiroid.

B. Dampak Pencemaran Air

1. Penurunan kualitas lingkungan

2. Masalah kesehatan

3. pengayaan hayati;

4. Perbuatan yang mengganggu estetika kawasan; dan

5. Mempercepat proses perusakan benda.