PSSI
Polemik Keikutsertaan Timnas Israel di Pildun U-20, Eks PSMS Medan Minta Pikirkan Nasib Pemain
Nico menuturkan, sebagai seorang pesepakbola, pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tentu ia gantungkan dari kompetisi.
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Kisruh keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang digelar di Indonesia, membuat pesepakbola asal Medan, Nico Malau memberikan komentar.
Bekas penggawa PSMS Medan ini mengatakan, semua pihak mesti mengambil sikap yang sangat hati-hati.
Terlebih, Indonesia saat ini terancam gagal menjadi host di gelaran bergengsi itu.
"Dan juga kita harus hati-hati jika terjadi pembatalan Piala Dunia U-20 dan PSSI di banned oleh FIFA. Mau gimana lagi nantinya para nasib pesepakbola," katanya kepada Tribun Medan, Senin (27/3/2023).
Nico menuturkan, sebagai seorang pesepakbola, pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tentu ia gantungkan dari kompetisi.
Jika liga tidak jalan dan FIFA memberikan sanksi kepada PSSI, akan banyak lagi pemain yang kehilangan pemasukan. Terlebih, kompetisi Tanah Air yang disetop oleh PSSI akibat tragedi Kanjuruhan, Oktober 2022 lalu, juga belum jelas kapan pelaksanaannya.
"Karena kami semua para pesepakbola kan mengantungkan hidupnya di sepakbola. Apa lagi saya pribadi, selama berkarir selalu dari sepakbola mendapat banyak teman, saudara bahkan menjadi keluarga walaupun saling berbeda agama. Karena sesunguhnya memang sepakbola itu menyatukan," ujarnya.
Nico berpendapat, polemik keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 itu sah saja karena mereka lolos kualifikasi. Bilangnya, penolakan dari pejabat daerah dan beberapa organisasi juga sah-sah saja.
Namun, lanjut Nico, yang terpenting adalah jangan sampai nasib pesepakbola Tanah Air yang dipertaruhkan dari polemik ini. Oleh karenanya, ia meminta para pemangku kebijakan membuat solusi terkait hal ini.
"Mudahan-mudahan ini bisa segera teratasi dan khusunya Pildun tidak dibatalkan dan PSSI tidak dibanned FIFA. Kalau untuk negera Israel nya di tolak, ya saya sepakat. Namun untuk para pemain nya untuk bermain bola ditolak ya saya tidak sepakat," ucapnya.
Keikutsertaan Timnas Israel U-20 di ajang Piala Dunia U-20 mendapat penolakan dari beberapa stakeholder di Tanah Air. Di antaranya Gubernur Bali I Wayang Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan beberapa pihak lainnya.
Dilansir dari laman resmi PSSI, Senin (27/3/2023), ada beberapa sanksi yang kemungkinan diterima oleh induk sepakbola Tanah Air jika gelaran Piala Dunia U-20 batal digelar.
Pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA. Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara - negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.
Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.
Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik. Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.
Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.
(cr12/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.