Mantri Suntik Mati Kades

Bukan Untuk Membunuh, Mantri Suntik Mati Salamunasir: Bikin Lemas, Biar Menang Duel

Pengakuan mantri Suhendi, tersangka sunti manti Kepala Desa Curuggoong Salamunasir, ternyata bukan untuk membunuh.

|
Kolase Tribun Medan/(KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)
Salamunasir dan Suhendi kasus suntik mati 

"Dan memang korban ini terjadi karena over dosis yang disuntikan itu (rocuranium). Sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung Faizal.

Dijelaskan Faizal, rocuranium ditemukan di darah, lambung dan organ empedu serta hati korban.

Namun, tim forensik tidak menemukan kandungan atau negatif cairan syidadryl dyphenhydramine dan atracurium besylate di tubuh korban.

Tampang Bidan NN, Diduga Selingkuh dengan Kades, Jadi Pemicu Mantri SH Suntik Mati Kades
Tampang Bidan NN, Diduga Selingkuh dengan Kades, Jadi Pemicu Mantri SH Suntik Mati Kades (Tribun Medan)

Dua cairan itu sebelumnya diakui pelaku yakni Suhendi yang berprofesi sebagai mantri atau perawat di RSUD Banten ke penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota.

Menurut Faizal, ada kecocokan hasil otopsi dengan keterangan tersangka dan sakai yang menyebut bahwa korban setelah disuntikan mengalami kejang-kejang, hilang kesadaran, dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Tidak kalah pentingnya menurut keterangan saksi, ada keluar buih atau busa di mulutnya, dan itu memang gejala khasnya orangg over dosis itu keluar buih, karen terjadi penolakan obat yang masuk ke dalam tubuhnya. Dan ini memang overdosis dari obat bius itu jenis rocuronium," tandasnya.

Wakil Kepala Polresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena menegaskan, bahwa dari hasil otopsi didapati fakta penyebab kematian korban yakni karena rocuranium bukan dyphenhydramine (obat alergi).

"Dari penjelasan beliau (forensik) tidak dari enam organ tubuh yang diambil dan jenis obat yang ada itu rocuronium, bukan dyphenhydramine," kata Hujra.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Hasil Otopsi Kades Curuggoong, Penyebab Kematian Overdosis Rocuranium

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved