News Video
RIBUAN Ulat Bulu di Asahan, Menyerang 200 Rumah Warga di Desa Sei Nangka, Warga Terpaksa Mengungsi
Serangan wabah ulat bulu menyerang 200 rumah di Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Jumat(31/3/2023).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Serangan wabah ulat bulu menyerang 200 rumah di Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Jumat(31/3/2023).
Serangan ulat bulu tersebut diduga berasal dari pohon Berombang yang berada di tepi pantai perairan Asahan. Sehingga, keberadaan ulat bulu sangat mengganggu aktivitas warga.
Kondisi terparah terjadi pada Rabu(29/3/2023) lalu, karena wabah ulat bulu masuk kedalam rumah warga hingga menggangu jam tidur dan aktivitas didalam rumah.
Ulat bulu yang memiliki tubuh kecil ini masuk dari atas, celah dindin papan, dan teras runah warga. Serangan ulat bulu ini meruoakan serangan paling parah dari tahun-tahun sebelumnya.
"Ini serangan terparah. Karena sudah masuk kedalan rumah dan menggangu aktivitas warga. Sebelum-sebelumnya hanya diluar dan di pohon saja. Kali ini, sampai masuk kedalam rumah," kata Alkhusaini Sitorus, BPD Desa Sei Nangka.
Katanya, serangan terparah terjadi di Dusun III, Desa Sei Nangka. Sebab, terdapat beberapa warga yang mengungsi akibat serangan tersebut.
"Ada warga yang mengungsi. Karena tidur tidak bisa, terlebih dia juga jualan. Jadi, dia pindah. Takut masuk kedalam makanannya," ucap Sitorus.
Ia mengaku sudah melakukan upaya dan memohin bantuan melalui pemerintah Desa, mauoun Kecamatan. Bahkan, ia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Anggota DPRD Kabupaten Asahan.
"Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan. Kami tidak tahu ini mau digimanai. Kami memohon kepada bapak Bupati, H Surya dan bapak Wakil Bupati Taufik Zainal Abidin Siregar, tolong kami pak, carikan solusi," ujarnya.
Sementara dari amatan tribun-medan.com, Warga menggunakan cairan yang dibuat seadanya dari bensin dicampur dengan sabun dan air dengan harapan ukat bulu yang menyerang rumah.
Yayah Sitorus, salah seorang warga yang mengungsi akibat wabah tersebut mengaku sudah seminggu dirasakannya dan harus menahankan tidur dengan rasa gatal.
"ini bermula dari pohon Berombang yang ada dibelakang, ditiup angin, sehingga ulatnya terbang ke rumah warga," katanya.
Ia mengaku aktivitasnya yang biasa biasa berjualan di halaman rumah, terpaksa harus pindah dan membayar sewa.
"Selain jualan, jadi kami tidur juga mengungsi," katanya.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Asahan segera mengatasi wabah tersebut dan masyarakat dapat nyaman tinggal dirumah tanoa haris khawatir gatal karena serangan ulat bulu.
(cr2/tribun-medan.com)
serangan ulat bulu
serangan ulat bulu di asahan
Menyerang 200 Rumah Warga
Tribun Medan
Tribun MedanTV
Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
![]() |
---|
KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
![]() |
---|
Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.